1 Desa di Boyolali Ini Karantina Warganya yang Mudik di Rumah Angker

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Berbagai cara dilakukan untuk mencegah agar tidak ada perantau yang mudik ke kampung halaman. Ada yang menggunakan cara formal seperti ditempatkan di gedung pemerintah sebagai tempat karantina, ada pula cara unik digunakan untuk membuat pemudik tak berani pulang kampung. Salah satunya hal yang dilakukan Pemerintah Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Pemerintah Desa Sidomulyo, menyiapkan rumah yang sudah lama kosong dan dianggap angker untuk mengkarantina warga yang nekat mudik dari perantauan menjelang Lebaran tahun ini.

Rumah kosong di kawasan sendang Dukuh Piji, Desa Sidomulyo, yang disiapkan sebagai tempat karantina pemudik layak guna, namun menurut warga setempat area rumah itu tergolong angker, banyak hantunya.

Kepala Desa Sidomulyo Moh. Sawali di Boyolali, mengatakan bahwa pemerintah desa memilih rumah itu sebagai tempat karantina untuk mencegah perantau mudik Lebaran mengingat pemerintah pusat sudah memberlakukan larangan mudik guna mencegah peningkatan kasus penularan Covid-19.

Sawali mengatakan, pemerintah desa menerapkan kebijakan itu berdasarkan pengalaman tahun 2020.

Menurut dia, warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar Covid-19 pada tahun 2020 berasal dari Desa Sidomulyo dan pemerintah desa tidak ingin hal serupa terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini.

Sawali mengatakan bahwa pemerintah desa sejak awal Ramadan sudah mengimbau warga yang merantau agar tidak mudik.

Jika ada warga yang nekat mudik dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter atau surat bebas Covid-19, ia mengatakan, maka pemerintah desa mewajibkan mereka menjalani karantina selama tujuh hari di lokasi yang sudah disiapkan.

“Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu,” katanya, menambahkan, Satuan Tugas Jogo Tonggo memenuhi kebutuhan logistik warga yang menjalani karantina.

Baca juga: Satgas Tegaskan Kasus Lolosnya WNI Tanpa Karantina Tak Bisa Ditolerir

Fajar Adi Nugroho, perantau yang mudik dari Tangerang, mengaku menyesal karena nekat pulang kampung tanpa membawa surat sehat, sehingga harus menjalani karantina di fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Desa Sidomulyo.

Dia sudah tahu kalau pemerintah melarang warga mudik, namun nekat pulang ke kampung melalui jalan tikus pada malam hari dan berhasil meloloskan diri dari pantauan petugas.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: admin

Gambar Gravatar
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.