[ad_1]
JawaPos.com–Sebanyak 264 sekolah dasar di Surabaya siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (6/9). Sekolah dasar negeri dan swasta itu telah melakukan asesmen atau pengecekan persiapan jelang PTM pada masa pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dispendik Surabaya Muhammad Aries Hilmi memastikan bahwa 264 sekolah sudah mengikuti asesmen. Namun tidak semua sekolah bisa melaksanakan PTM terbatas pada Senin (3/9).
”Baru 264 SD yang sudah dilakukan asesmen. Tapi (masuk atau tidaknya) tergantung komunikasi sekolah dengan wali murid,” tutur Muhammad Aries Hilmi pada Jumat (3/9).
Jadwal PTM, lanjut Aries, tergantung komunikasi sekolah dengan wali murid. Bila sekolah sudah melakukan sosialisasi sejak lama, Senin (6/9) bisa mengikuti PTM.
”Bisa jadi ada yang sudah sosialisasi kemarin. Atau sosialisasi hari ini (3/9). Kita nggak tahu lagi (PTM kapan dilakukan),” terang Muhammad Aries Hilmi.
Artinya, lanjut dia, kebijakan PTM SD kembali pada sekolah. Sekolah paling tahu kondisi dan persetujuan wali murid.
”Belum bisa dipastikan. Masih menunggu laporan mereka yang siap simulasi. Bila sisi sudah siap, harus lihat asesmen dan penilaian,” papar Muhammad Aries Hilmi.
Di Surabaya, rata-rata sekolah sudah pernah simulasi dengan guru sebagai siswa. Sehingga per Senin (6/9) siswa masuk maksimal 2 kelas, per kelas 25 persen.
”Jadi 25 persen dari 28–36 anak (total siswa di kelas). Hasilnya kurang lebih 7–9 anak. Tujuan simulasi bagaimana anak ini pernah setidaknya ikut PTM, sehingga sudah siap,” kata Aries.
Simulasi yang pernah dilakukan untuk mengecek keberadaan penunjang protokol kesehatan. Misalnya, bilik desinfektan cuci tangan, alur keluar masuk yang dibedakan.
”Sekolah simulasi via dokumentasi video. Lalu laporan dan evaluasi. Kalau sudah memenuhi standar protokol ya lanjut,” ujar Muhammad Aries Hilmi.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!