74 Tahun HMI, Reinkarnasi Histori Dualisme Bagai Ular Berkepala Dua

oleh
kader HMI

OPINI (IM) – Dualisme HMI merupakan sinyal menjauh nya kader HMI dari nilai identitas perjuangan.

Konstitusi merupakan aturan main yang harus di taati oleh setiap kader, untuk menjaga keteraturan aktivitas organisasi.

Organisasi sebesar HMI mungkin sangat terbiasa dengan dinamika, terbiasa dengan perbedaan pandangan, terbiasa dengan permasalahan- permasalahan sebab dinamika merupakan proses yang memberikan pendewasaan kader HMI, namun yang harus di garis bawahi jangan sampai dinamika yang muncul tidak mampu diselesaikan sehingga bukan menciptakan resolusi konstruktif tapi justru destruktif maka dekadensi perjuangan HMI akan terjadi.

semakin besar HMI berdiri dinamika pun semakin tak beraturan, lahir nya konflik dualisme ditubuh HMI, menunjukan HMI seolah tidak lagi menjadi organ perjuangan mahasiswa, organ perjuangan Islam, dan organ perjuangan indonesia.

perjuangan bergeser pada wilayah yang sangat tragis yaitu ego kekuasaan. Ego kekuasaan inilah yang kemudian membentuk persaingan-persaingan yang lebih kompetitif antar kader, sikut kanan sikut kiri, dorong kedepan tarik kebelakang, sehingga ruang-ruang HMI menjadi ruang-ruang transaksional, black market.

menjauh dari nilai-nilai luhur perjuangan. Barangkali ingin menemukan sosok terbaik, tapi nyatanya mekanisme konstitusi ditinggalkan maka wajar kadang chaos menjadi alasan.

“democracy without rule of law, resulting criminal democracy” ~prof.jeffrey winter

Dualisme di HMI bukan hal yang baru, tapi sudah menjadi habit, inilah preseden buruk dalam tubuh HMI, effect dualisme tentu akan mempengaruhi semangat juang bahkan pesimisme berorganisasi dengan beragam konflik seidiologis.
30 tahunan yg lalu tepatnya pada tahun 1986 terjadi pembelahan yang sangat dahsyat hingga akhirnya dengan terseok HMI membelah dirinya lahirlah HMI MPO dari badan HMI itu sendiri.

Kinipun terjadi reinkarnasi events dimana tak henti-hentinya HMI mengulang dangerous history, dari tingkat pengurus besar sampai dengan tingkat cabang. Bagai ular dua kepala dalam 1 tubuh.

Kalau sudah begini maka akan saling salah menyalahkan dan saling claim kebenaran.

Bermula dari kepentingan yang tidak sampai, perbedaan pandangan, hingga persoalan teknis pun kadangkala dipersoalkan hanya untuk menu kekuasaan bahkan rela mengenyampingkan aturan main organisasi.

” in the power,three are no true friends, no eternal enemies, only interested. ~william clay.

Tapi yang mesti ditekankan bersama adalah bahwa suatu saat akan muncul sosok kader yang akan mempersatukan HMI.

inilah lavran fane jilid dua, yang akan mengembalikan HMI pada rel konstitusi, mengembalikan makna berteman lebih dari bersaudara.

kita tidak tau siapakah sosok itu, apakah saya, anda, adinda kita, atau anak cucu kita, setidaknya optimisme ini terbangun agar misi para pemimpin-pemimpin HMI kedepan adalah misi persatuan.@SR
Selamat milad himpunanku.

Panjang umur perjuangan.

 

Penulis : Ari Permadi HMI Cabang Kotabumi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.