8 Pebulu Tangkis Indonesia Terlibat Match-Fixing, Ini Sanksi BWF

oleh

[ad_1]

Jakarta, IDN Times – Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengumumkan keterlibatan delapan atlet Indonesia dalam match-fixing dalam pertandingan. Semua atlet tanah air tersebut langsung diberikan sanksi oleh federasi tepok bulu dunia tersebut.

“Kedelapan pemain untuk sementara diskors pada Januari 2020 hingga keputusan dapat dibuat melalui proses dengar pendapat,” tulis BWF di laman resminya pada Jumat (8/1/2021).

1. Nama delapan atlet bulu tangkis yang terlibat match-fixing

8 Pebulu Tangkis Indonesia Terlibat Match-Fixing, Ini Sanksi BWF

Melalui lampiran pernyataannya, BWF menyebutkan delapan nama atlet bulu tangkis tanah ari itu. Mereka adalah Hendra Tandjaya, Ivandi Danang, Androw Yunanto, Sekartaji Putri, Mia Mawarti,  Fadila Afni, Aditya Dwiantoro, dan Agripinna Prima Rahmanto Putra.

PP PBSI sendiri melalui keterangan resminya yang diterima IDN Times pada Jumat (8/1/2021) memastikan, kedelapan atlet itu tidak terdaftar sebagai penghuni Pelatnas PBSI saat melakukan aksi ‘kotornya’ pada 2015-2017.

2. BWF berikan sanksi skors dan denda bagi delapan atlet yang terlibat

8 Pebulu Tangkis Indonesia Terlibat Match-Fixing, Ini Sanksi BWF

Menurut BWF, tiga dari delapan orang tersebut diketahui telah mengoordinasikan dan mengatur orang lain agar terlibat dalam match fixing. Walhasil, ketiganya langsung diskors dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan bulu tangkis seumur hidup.

Sedangkan lima orang lainnya dipastikan menerima sanksi skor antara 6-12 tahun, ditambah dengan denda masing-masing antara $3 ribu dan $12 ribu, salah satunya adalah eks rekan duet Marcus Fernaldi Gideon di ganda putra, Agripina Prima Rahmanto Putra yang harus diskors enam tahun dan membayar denda sebesar $3 ribu atau Rp41,94 juta.

Sesuai dengan prosedur Yudisial, BWF menyatakan para atlet memiliki hak untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dalam waktu 20 hari sejak pemberitahuan keputusan dikeluarkan.

3. PBSI tegaskan delapan atlet tersebut bukan penghuni pelatnas

8 Pebulu Tangkis Indonesia Terlibat Match-Fixing, Ini Sanksi BWF

 PBSI pun kembali menegaskan jika delapan atlet tersebut bukan penghuni Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.

“Bisa dipastikan, delapan pemain yang dihukum BWF tersebut adalah bukan pemain penghuni Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur,” tegas Kepala Bidang humas dan media PP PBSI, Broto happy pada Jumat (8/1/2021).

“PBSI mengutuk perbuatan tercela tersebut yang telah mencederai nilai-nilai luhur olahraga yang seharusnya dijunjung tinggi oleh setiap atlet, seperti sportivitas, fairplay, respek, jujur dan adil,” ujar Broto Happy lagi.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.