[ad_1]
Siapa yang tak mengenal Sleman? Banyak destinasi wisata menarik di kabupaten yang letaknya di dekat Yogyakarta ini. Keindahannya pun dijamin bikin kamu betah untuk menjelajah.
Namun, di balik keindahannya, beberapa destinasi wisata di Sleman terkenal dengan kisah seramnya, lho. Kerap dialami pengunjung, simak beberapa tempat wisata paling horor di Sleman berikut ini!
1. Sering terlihat cahaya di sekitar arca Dewi Durga di Candi Prambanan. Konon, cahaya tersebut bisa memutus status lajang seseorang, sehingga banyak yang mencarinya
2. Candi Ratu Boko memiliki gapura utama yang menawan saat sunset. Namun, lokasi tersebut dijaga macan putih tak kasat mata, sehingga kita harus lebih menjaga sikap
3. Lereng sisi selatan dari Gunung Merapi berada di Kabupaten Sleman. Pendaki dan masyarakat setempat sering mendengar keramaian gaib yang dikenal dengan Pasar Bubrah
4. Ada pula Bunker Kaliadem yang berada di lereng Gunung Merapi. Kabarnya, sering terdengar suara menangis dari dalamnya ketika sore hari
5. Candi Ijo dikenal sebagai candi tertinggi di Yogyakarta, sehingga terlihat indah. Terdapat dua prasasti bertuliskan mantra-mantra yang dipercaya sebagai sebuah kutukan, lho
6. Sendang Tirta Budi atau Blue Lagoon adalah sebuah kolam pemandian yang ramai. Konon, sering terdengar suara anak kecil minta tolong yang pernah tenggelam di sini
7. Candi Abang dipercaya dijaga sosok gaib yang dihormati, yakni Kyai Jagal. Punya badan besar dengan rambut panjang, sosoknya sering terlihat di sekitar sumur
8. Di kawasan Gunung Merapi, terdapat sebuah dam bernama Sabo Bronggang. Kabarnya dijaga makhluk halus, dam ini tidak bisa dipindahkan meski sudah dibantu alat berat
9. Dulunya, Air Terjun Tlogo Muncar jadi tempat memandikan pusaka kerajaan dan berbagai acara ritual. Warga setempat sering mendengar keramaian dan suara gamelan dari sini
Itulah beberapa tempat wisata dengan kisah horornya di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Meski begitu, keindahannya wajib dieksplorasi, lho. Tetap jaga ucapan dan sikap selama berkunjung ke sana, ya.
Kisah ini ditulis berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, pengalaman orang per orang, dan disampaikan dari mulut ke mulut. Pengalaman setiap orang terhadap mitos dan kesan mistis seperti di atas, akan berbeda-beda. Tak semua orang bisa merasakan hal yang sama.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!