LAMPUNG UTARA (IM) – Menanti cukup lama, Hanya termenung tanpa bicara, Sabar menunggu dengan tekad kerja keras dan ikhlas, bersama Pirwansyah insya allah,”Menuju lampung utara Jaya”
Berkat kerja keras, doa keluarga, dan dukungan istri H. Pirwansyah berhasil meniti karier gemilang di dunia Pegawai Negeri Sipil (PNS) Meskipun berasal dari keluarga petani yang tergolong sederhana, tetapi dia mampu menorehkan prestasi gemilang dalam karier birokrasi pernah menjabat Inspektur terbaik di Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi lampung selama tujuh tahun.
Meski Pirwansyah sibuk menunaikan tugas birokrasi yang ia geluti beberapa kali menjadi camat, namun dia tidak pernah melupakan cikal bakalnya sebagai keluarga yang beranjak dari petani, oleh kerana itu meski beliau sudah menjadi PNS. Namun tidak menyurutkan hasrat jiwa petaninya, bahkan dia berniat mulya ingin berbagi pengalaman kepada para masyarakat yang bertani agar bisa menjadi petani sukses.
“Ada satu hal yang mungkin selama ini para petani belum semuanya tahu bagian yang paling penting bisa membuat hasil bertani maksimal, karena selama ini penyuluhan pertanian hanya memberikan vitamin saja seperti pupuk dan cara pengolahan lahan, padahal yang sangat penting untuk diketahui para petani bukan hanya itu,”Ujar Pirwansyah. Minggu (12/05/2024).
Belajar dari pengalaman di sektor dunia pertanian pria yang dilandasi, dengan pola kerja keras dan ikhlas, Mendalami rahasia yang bisa membuat petani sukses, karena menurut dia Petani harus tahu dari proses pengelolaan lahan dan kebutuhan asupan gizi tanah yang di kelola.
”Alhamdulillah dari berbagai ujian dan pengalaman selama bertani sekarang kita sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan PT. Gresik, sehingga kita tahu bertani tidak cukup dengan penyuluhan dan pupuk saja, kita harus tahu pH tanah, kerana pH adalah suatu standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan pada suatu lahan”,tuturnya.
Menurut Pirwansyah dengan mengetahui kadar pH dalam tanah, maka para petani dapat menentukan tanaman apa yang cocok ditanam atau dibudidayakan, karena setiap tanaman memiliki karakteristik kebutuhan kadar pH yang berbeda-beda.
“Selama ini yang saya tahu petani umumnya sebelum bercocok tanam sudah dihantui dengan rasa takut gagal pemasaran hasil pertanian, inilah yang selama ini menjadi momok petani, padahal yang harus kita perhatikan pH tanahnya, karena percuma kita beri pupuk unggul dan kita tanam bibit unggul sedangkan kita tidak tahu pupuk jenis apa yang dibutuhkan tanah kita,”Sama saja dengan orang sakit salah minum obat, bukannya sembuh malah Tambah sakit”.Paparnya.
Dari berbagai pengalaman dan untuk membangkitkan semangat para petani Pirwansyah berniat dalam waktu dekat ini akan mensosialisasikan kepada masyarakat, betapa pentingnya mengetahui pH tanah dengan biaya ditanggung sendiri, turun langsung kelapangan menggandeng tim dari PT, Gresik mengukur pH tanah para petani, yang penting petani bisa menerima kehadirannya. (Red)