Ahli Kesehatan Hilang Penciuman dan Rasa, Makanan Seperti Daging Busuk

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Seorang perempuan yang merupakan ahli kesehatan di Inggris hidupnya kini berubah. Covid-19 membuat hidupnya terganggu. Dia kehilangan penciuman dan rasa sehingga apapun makanannya terasa seperti daging busuk.

Perempuan bernama Sally McCreith tersebut merupakan Kepala Pusat Kesehatan Nasional (NHS) Inggris. Dia tersiksa oleh efek yang tersisa dari virus Korona yang dideritanya pada September tahun lalu.

Sally, 31, mengatakan sekarang bahkan menggunakan pasta gigi adalah sebuah cobaan karena kondisinya membuatnya merasa seolah-olah dia menyikat gigi dengan abu. Dokter mengatakan Sally yang merupakan Kepala Pendidikan Kedokteran untuk Liverpool University Hospitals NHS Foundation Trust, mengembangkan kondisi yang disebut parosmia, di mana bau dan rasa terdistorsi.

Long Covid telah menyebabkan efek buruk dan berpotensi berbahaya, termasuk kabut otak dan sesak napas. Dokter sekarang khawatir Sally mungkin memiliki kondisi riwayat jantung seperti laporan Liverpool Echo.

“Covid-19 adalah salah satu pengalaman terburuk dalam hidup saya, tetapi apa yang terjadi selanjutnya bahkan lebih buruk,” katanya seperti dilansir dari Mirror, Sabtu (5/6).

“Virus ini dimulai dengan sakit kepala yang sangat mengerikan, kemudian rasa lelah dan letih menyerang dan saya benar-benar tidak bisa bangun dari tempat tidur. Saya dan suami sama-sama mengalami batuk yang sangat berdahak, suaranya sangat buruk, kedengarannya seperti paru-paru kami sakit. Kami juga sama-sama kehilangan indra penciuman kami,” tambahnya.

“Ketika kami mulai pulih, indra penciuman suami saya kembali, tetapi ketika penciuman saya mulai kembali, itu tidak benar,” lanjutnya.

Dia mengalami parosmia, yang berarti semua bau sangat terdistorsi. Dia terus-menerus dapat mencium kombinasi daging busuk dengan bau kimia yang mendasarinya.

Akibatnya selera nakannya terpengaruh. Dulu dia adalah pecinta makanan sejati, tetapi sekarang makan menjadi sangat sulit, karena semuanya berbau busuk.

“Suami, keluarga, dan teman-teman saya sangat mendukung, tetapi itu berdampak besar pada kesehatan mental saya. Saya juga menderita kabut otak, yang mengerikan. Saya terus-menerus kehilangan pemikiran saya dan ingatan jangka pendek saya benar-benar hilang,” ujarnya.

“Baru-baru ini saya menjadi sangat terengah-engah. Saya bahkan tidak bisa membawa cucian menaiki tangga,” katanya.

Dia memiliki detak jantung EKG tidak teratur dan rontgen, yang menunjukkan mungkin ada masalah dengan jantung. Dia masih menunggu hasilnya.

“Saya tidak pernah berpikir ini bisa terjadi pada saya, tetapi seluruh hidup saya telah terbalik. Saya ingin mengingatkan orang untuk berhati-hati dan melindungi diri,” katanya.

Sally memutuskan untuk membagikan kisahnya sebagai bagian dari kampanye Sebarkan Fakta, sebuah inisiatif bersama di seluruh Merseyside dan Cheshire. Seorang dokter berusia 26 tahun di Mid Cheshire Hospitals NHS Foundation Trust, dr Oliver Dray, mengatakan semakin banyak orang muda yang hidup dengan dampak jangka panjang dari tertular virus.

“Covid-19 tidak membeda-bedakan dan kita perlu ingat bahwa orang yang lebih muda tidak kebal,” kata dr. Oliver.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.