[ad_1]
JawaPos.com – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan penopang ekonomi tanah air. Pemprov Jatim pun berusaha untuk menumbuhkan populasi bisnis di provinsi tersebut.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur Arumi Bachsin mengatakan, potensi UMKM di provinsi paling timur di Jawa itu sangat besar. Banyak produk yang kompetitif di industri kreatif. Bahkan, setiap daerah memiliki kerajinan khas yang punya daya jual.
“Misalnya, perajin miniatur kapal di Mojokerto. Biasanya produk ini dibuat cenderamata,” ungkapnya dalam podcast rangkaian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Minggu (22/8).
Populasi UMKM Jatim yang tercatat mencapai 9,7 juta usaha. Menurut dia, angka itu sudah tumbuh selama pandemi. Hal tersebut disebabkan banyak orang yang mencoba terjun ke dunia bisnis selama virus SARS-CoV-2 menyebar.
Istri Wagub Jatim tersebut menambahkan, ada 11 dinas terkait yang mendorong populasi usaha menengah ke bawah itu. Misalnya, program klinik UMKM dari Dinas Koperasi dan UKM Jatim.
“Meski sudah ada modal, produk, dan pemasaran, kalau tidak ada passion (Hasrat, Red) memang susah. Karena usaha itu sebenarnya justru lebih melelahkan daripada menjadi karyawan,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, wirausahawan Heru Nurwahyudin membenarkan pendapat Arumi. Dia mengatakan, bekal yang paling penting bagi pengusaha bukanlah modal. Melainkan ketekunan.
Dia sendiri mengaku memulai bisnis kripiknya. “Kalau waktu itu saya putus asa karena malu bawa kantong keresek ke mana-mana, saya mungkin tidak akan berhasil,” tegasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!