[ad_1]
Jakarta, IDN Times – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, kapasitas rumah sakit di Jakarta semakin menipis. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, dia menampilkan grafik keterisian rumah sakit di Ibu Kota.
Melalui data tersebut Riza memastikan bahwa kapasitas rumah sakit di DKI hanya tersisa 13 persen saja dan turut diisi oleh warga luar Jakarta.
“Berikut gambaran terkini kondisi rumah sakit di Jakarta. Kapasitas tersisa 13 persen lagi untuk menampung pasien COVID-19, baik yang berasal dari Jakarta maupun luar Jakarta,” tulis akun Instagram bernama @bangriza, Selasa (19/1/2021).
1. Warga non DKI sumbang 24 persen keterisian rumah sakit
Dari data yang dijabarkan Riza terlihat bahwa 24 persen kapasitas rumah sakit diisi oleh warga Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, (Bodetebek). Sedangkan 66 persennya adalah warga DKI Jakarta.
Kepasitas ICU dan tempat tidur di rumah sakit di Jakarta menurut data yang disajikan Ahmad Riza Patria mencapai 8.890. Data ini adalah hasil akumulasi 17 Januari 2021.
2. Angka penggunaan tempat tidur mencapai 87 persen
Riza juga turut menjelaskan BOR (angka penggunaan tempat tidur rumah sakit) di DKI Jakarta yang sudah mencapai 87 persen. Banyak sebab yang membuat kondisi ini terjadi. Menurut Ahmad Riza Patria rumah sakit DKI turut melayani warga lintas provinsi atau di luar DKI Jakarta.
Dia menjabarkan beberapa kalkulasi BOR di tiap provinsi, mulai dari Jakarta hingga Jawa Timur
“Bila hanya memperhitungkan warga dalam satu provinsi yaitu warga DKI Jakarta maka angkanya sebesar 63 persen. BOR di Propinsi Banten 79 persen, DIY 78 persen, Jawa Barat 73 persen dan Jawa Timur 69 persen. (Harian Kompas 19/1/2021),” tulis Riza.
3. Sebaik apapun fasilitas, bakal kalah dengan penyebaran virus
Sebelumnya dia memang sudah mengungkapkan adanya peningkatan keterisian rumah sakit. Pihaknya terus memantau tingkat keterisian tempat tidur, terlebih kapasitas keterisian tempat tidur rumah sakit di DKI kian menipis.
Hingga saat ini sudah ada 101 Rumah Sakit rujukan COVID-19 di DKI Jakarta. Riza juga mengatakan bahwa dari 82 laboratorium, sampel per hari mencapai 25 ribu.
“Jadi kami tidak memilah-milah warga siapapun yang sakit, sering kami terima telepon dan sebagainya warga di luar Jakarta masuk ke Jakarta, kami terima dengan baik, kami layani sebaik mungkin,” ujarnya di Balai Kota, Senin, 18 Januari 2021.
Menilik adanya peningkatan ini, Riza meminta masyarakat bisa tetap menjaga protokol kesehatan. Menurutnya, sebanyak dan sebaik apapun fasilitas kesehatan, tak akan bisa mengalahkan kecepatan penyebaran virus ini.
“Kecepatan kami sebagai Ibu Kota Jakarta menyiapkan berbagai fasilitas termasuk SDM (sumber daya manusia) itu akan kalah cepat dengan peningkatan penyebaran COVID-19 kalau kita tidak bisa mengerem penyebaran itu. Cara mengeremnya tidak ada pilihan, hanya melaksanakan protokol COVID,” ujarnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!