Bale Bisa Jadi Pembeda

oleh

[ad_1]

KALAU berkaca pada pergelaran mayor terakhir, Swiss bisa jadi lebih diunggulkan. Di Piala Dunia 2018, Swiss mampu lolos hingga babak 16 besar. Kembali lolos ke putaran final Euro 2020 memperlihatkan konsistensi mereka.

Di sisi lain, Wales malah gagal lolos ke Piala Dunia 2018 setelah dua tahun sebelumnya menjadi semifinalis Euro 2016. Namun, Wales tetap berpotensi menghadirkan kejutan di Piala Eropa kali ini. Sebab, mereka memiliki Gareth Bale.

Selain Bale, Wales memang memiliki sederet pemain berpengalaman. Misalnya, Aaron Ramsey (Juventus) dan Joe Allen (Stoke City). Namun, Bale-lah kunci permainan The Dragons.

Dalam sebuah tim, pasti ada leader. Dengan skill, senioritas, dan sederet prestasinya, dia bisa jadi panutan. Dia bisa jadi pemimpin, baik di lapangan maupun ruang ganti.

Bagi seorang pelatih, kehadiran pemain yang sangat disegani seperti Bale sangat membantu kala pertandingan. Pemain seperti Bale bisa menjembatani komunikasi antara pemain dan pelatih. Dia bisa jadi juru bicara pelatih di lapangan. Bale juga punya mental juara. Lihat saja torehan empat trofi Liga Champions-nya bersama Real Madrid.

Baca juga: Masih Ada Pengaruh Giggsy di Sana-Sini

Memang Bale tidak muda lagi. Dia bakal berusia 32 tahun pada 16 Juli. Namun, untuk level timnas, tidak ada batasan usia. Semakin matang pemain, justru akan semakin pintar dia memainkan tempo permainan. Kapan harus bermain cepat dan kapan harus menurunkan tempo permainan. Bale juga sudah tahu apa yang harus dilakukan jika berada di sepertiga pertahanan lawan.

*) Seperti yang disampaikan kepada wartawan Jawa Pos Bagus Putra Pamungkas

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.