[ad_1]
JawaPos.com – Pada Jumat (6/8), Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir melawat Andin Sinta Nurfalah, 9, anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 di Desa Kadakajaya Kecamatan Tanjungsari. Bersama kakaknya, Alan Suherlan Angga Fauzi, 23, Andin yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar tersebut harus rela ditinggal kedua orang tuanya untuk selama-lamanya.
Kisah sedih itu berawal dari meninggalnya Kahya, 52, ayahnya. Dia menderita sakit Hepatitis B. Selang 40 hari kemudian, ibu Andin, Karwati, 42,meninggal dunia akibat Covid-19 berdasarkan hasil Swab PCR.
Dalam lawatan tersebut, Bupati didampingi Ketua Baznas Kabupaten Sumedang Ayi Subhan Hafas, Kepala Dinas Pendidikan Agus Wahidin, perwakikan Dinas Sosial Kabupaten Sumedang, unsur Forkopimcam Tanjungsari dan aparat desa setempat.
Bupati mengatakan, kehadiran dirinya bersama jajaran adalah untuk menyalurkan bantuan secara langsung sekaligus memberikan motivasi dan semangat untuk terus bersekolah dan menyongsong masa depan lebih baik. Dikatakan Bupati, ia sudah menugaskan Dinas Sosial P3A, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan beserta BPJS untuk memenuhi kebutuhannya.
“Pertama, kebutuhan kesehariannya (dipenuhi), kemudian pendidikan dan kesehatannya. Sehingga anak yang ditinggalkan ini bisa terus menjalani kehidupan dengan optimistis bisa berhasil,” katanya
Bupati juga meminta agar warga masyarakat harus berempati dengan kondisi yang dialami oleh Andin dan anak-anak yatim piatu lainnya. “Awalnya ayahnya meninggal karena sakit. Selang 40 hari ibunya meninggal karena Covid-19. Jadi, sekarang anaknya jadi yatim piatu. Tentunya kita prihatin dan empati dengan kondisi ini,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya sedang melaksanakan pendataan anak-anak yang yatim piatu karena Covid-19. “Akan segera kami data dan beri perlakuan khusus. Doakan mudah-mudahan bagi masyarakat lainnya pun bisa bersama-sama untuk hadir menjadi solusi membantu masyarakat yang membutuhkan terutama yang terdampak akibat pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Arif, salah satu perwakilan keluarga almarhum menceritakan kronologi Almarhumah Karwati yang meninggal akibat Covid-19. “Awal mulanya almarhumah sakit dan menderita sesak nafas. Kemudian dibawa ke dokter dan diagnosa awal menyatakan jantung dan paru-paru. Kemudian diswab antigen dan hasilnya negatif. Karena almarhum kekurangan oksigen, lalu dibawa ke Rumah Sakit di Sumedang dan dilakukan Swab PCR hasilnya positif PCR,” ucapnya.
Baca Juga: Masih Umur 14 Tahun, Atlet Termuda Tiongkok Kalungkan Medali Emas
Ia menerangkan, almarhumah sempat dirawat sembilan hari sampai akhirnya meninggal di Rumah Sakit. “Meninggalnya hari Selasa tanggal 3 Agustus 2021 jam 12 malam. Sedangkan suaminya 40 hari sebelumnya meninggal dunia karena penyakit bawaan. Sudah lama Hepatitis B hampir setahun lebih. Namun ia negatif Covid-19,” terangnya.
Ia menambahkan, kedua anak yang ditinggalkan sempat menjalani Isolasi mandiri dan sekarang sudah beres dan hasilnya negatif Covid-19. “Alhamdulillah putra-putri almarhumah sehat. Tidak ada gejala apa-apa dan hasil swabnya negatif,” ungkapnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!