Baru Terdepak dari Timnas, Tanpa Ranking Dunia, Sukses Jadi Juara

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Ni Ketut Mahadewi Istarani terdepak dari pelatnas pada Maret lalu. Meski begitu, dia tidak menyerah begitu saja. Dia membuktikan diri dengan menjuarai Austrian Open 2021 bersama Serena Kani.

Serena/Ketut terjun bersama tim PB Djarum dalam turnamen level international series tersebut. Dalam babak final di Graz, Austria, Minggu (30/5), Serena/Ketut mengalahkan ganda Malaysia Anna Ching Yik Cheong/Yap Cheng Wen dalam straight game 21-12, 21-16.

Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin mengungkapkan, perjuangan Serena/Ketut dari babak pertama hingga final patut diacungi jempol. Dengan bekal didikan pelatnas, mereka bisa mengalahkan pasangan peringkat ke-29 dunia.

Padahal, Serena/Ketut belum memiliki peringkat di BWF. ”Mereka tidak terburu-buru menyerang dan memanfaatkan kelemahan lawan. Ketahanan fisik mereka juga bagus karena Serena/Ketut juga turun di ganda campuran,” jelas Yoppy.

Ni Ketut menjadi 1 di antara 12 nama yang degradasi dari pelatnas tahun ini. Selain itu, pasangan Ketut, Tania Oktaviani Kusumah, bernasib sama. Cedera membuat Ketut tidak bisa menunjukkan performanya. Dia mengalami cedera lutut sejak Juli 2020.

Austrian Open 2021 merupakan pergelaran perdana pasangan Serena/Ketut sejak disatukan tahun ini. Sebelumnya, pada Spain Masters 2021, Ketut mencapai babak perempat final bersama Ghana Muhammad Al Ilham dalam ganda campuran.

Hasil di Graz ini menjadi gelar pertama Ketut sejak 2019. Dia kali terakhir naik podium saat Russian Open 2019. Saat itu Ketut masih berpasangan dengan Tania di pelatnas.

Yoppy menyatakan, capaian itu sesuai dengan target. Sekaligus memuaskan dahaga ketika mereka nihil gelar saat Spain Masters 2021.

”Targetnya, setiap turnamen, ada atlet yang meraih juara pertama. Meski ada beberapa nomor yang meleset karena belum berhasil di nomor mixed doubles, raihan atlet PB Djarum sudah cukup membanggakan,” kata Yoppy.

Pada turnamen yang sama, Indonesia memboyong gelar melalui Panji Ahmad Maulana. Pemain dari PB Candra Wijaya itu mengalahkan Arnaud Merkle 11-21, 21-8, 21-15.

”Semua prestasi dan gelar yang kita dapatkan ditujukan untuk tanah air tercinta. Mudah-mudahan bulu tangkis selalu bisa membawa kebanggaan Indonesia di mata dunia,” tutur Vita Marissa, pelatih dan manajer tim dewasa PB Djarum.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.