Berkat Sinovac, Bangsal Pasien di RS Sebuah Kota Brasil Hampir Kosong

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Sejumlah wilayah di Brasil kini mulai mendekati normal pasca populasinya sudah disuntik vaksin Sinovac dari Tiongkok. Sejumlah dokter dan rumah sakit melaporkan, hanya tinggal segelintir pasien di klinik dan rumah sakit mereka yang masih membutuhkan perawatan.

Dilaporlan, hanya tinggal 1 pasien Covid-19 yang masih berada dalam kondisi kritis di klinik Dr. Geraldo Cesar Reis di Serrana. Perempuan itu kritis karena menolak vaksin yang ditawarkan kepada setiap penduduk dewasa Serrana.

Dokter mengatakan perempuan itu kini sedang menunggu salah satu suntikan Pfizer, yang masih langka di Brasil. Padahal sebagian besar orang dewasa di sana disuntik vaksin yang dibuat oleh Sinovac.

Para dokter yang merawat pasien Covid-19 di Serrana melihat beban mereka berangsur menguap setelah vaksinasi dijalankan. Aktivitas kehidupan mereka pun mulai normal. Tetangga bisa mengobrol dan keluarga mengadakan acara barbekyu akhir pekan. Warga sudah bisa potong rambut dan jalan-jalan ke restoran.

“Kami sekarang sudah beraktivitas lagi seperti dulu,” kata seorang staf toko, Rogério Silva seperti dilansir dari Chicago Tribune, Rabu (2/6).

Sebelumnya diberitakan, Kota Serrana menunjukkan perkembangan pesat dalam pemulihan dari Covid-19. Kasus kematian di sana turun 95 persen, angka rawat inap turun sebesar 86 persen, dan kasus bergejala turun sebesar 80 persen. Angka ini menunjukkan bahwa vaksin terbukti efektif.

Kini keadaan di sana jauh lebih tenang daripada kota tetangga Ribeirao Preto dan seluruh wilayah di sana.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah berulang kali menyatakan keraguannya pada vaksin tersebut. Dia mengatakan bahwa pemerintah tidak akan membeli vaksin Tiongkok dan tidak akan membiarkan orang Brasil menjadi kelinci percobaan. Namun, regulator kesehatan Brasil akhirnya menyetujui vaksinasi dengan Sinovac.

“Seandainya pemerintah bertindak lebih cepat, Brasil dapat memiliki dua kali lebih banyak vaksin Sinovac sekarang yakni 100 juta dosis,” kata Kepala Butantan, Dimas Covas.

“Kita bisa kembali normal, bisa terjadi di seluruh Brasil jika bukan karena penundaan vaksinasi. Hasil ini menunjukkan hanya ada satu cara untuk mengendalikan pandemi: vaksin, vaksin, vaksin,” tegas Gubernur Sao Paulo, Jo Doo Doria.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: admin

Gambar Gravatar
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.