Berselisih Sangat Tipis 0,01 Detik, Sprinter Indonesia Raih Perunggu

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com-Indonesia meraih medali kedua pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Sprinter asal Banyumas, Saptayoga Purnomo meraih perunggu pada nomor bergengsi T37.

Berlaga di Olympic Tokyo National Stadium, Saptayoga finis ketiga dengan catatan waktu 11,31 detik. Ini adalah rekor baru Asia pada lari 100 meter T37.

Pagi harinya, Saptayoga sempat mencatat rekor Paralimpide baru. Namun hanya bertahan tujuh menit karena dipecahkan sprinter Nick Mayhugh dari Amerika Serikat.

Emas nomor ini diraih Mayhugh. Dia tampil luar biasa dengan catatan 10,95 detik. Itu adalah rekor dunia baru pada 100 meter T37.

Sementara itu, pelari asal Rusia Andrei Vdovin mendulang perak dengan catatan waktu 11,18 detik. Dengan catatan itu, Vdovin mencatat rekor baru Eropa pada nomor ini.

Saptayoga sangat beruntung bisa membawa perunggu. Sebab dia berselisih sangat tipis, cuma 0,01 detik dari sprinter asal Rusia Chermen Kobesov yang berada di peringkat ketiga.

Saptayoga adalah sprinter yang lahir dengan cerebral palsy. Dia mengalami gangguan pada gerakan, otot, dan postur tubuh.

Saptayoga memiliki kelemahan pada tangan dan kaki sebelah kanan. Itu membuat gerakan tangan kanannya terlihat kaku dan tidak sefleksibel orang pada umumnya. Tapi Saptayoga bangkit dan mulai berlatih lari pada kelas 1 SMK.

Medali pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo dipersembahkan oleh Ni Nengah Widiasih. Widi, meraih perak pada cabang olahraga powerlifting kelas 41 kilogram.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.