BI7DRR Stabil, SBDK Sudah Turun, Perry Minta Bank Pangkas Bunga Kredit

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah dan likuiditas yang masih longgar mendorong suku bunga terus menurun. Suku bunga acuan BI sudah turun menjadi 3,5 persen yang merupakan level terendah sepanjang sejarah.

Perry mengungkapkan, pihaknya juga terus memantau pergerakan suku bunga kredit di perbankan. Sejalan dengan dilakukannya kebijakan transparansi suku bunga, perbankan telah merespons dengan melakukan penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK) per Februari 2021 sebesar 171 bps (yoy).

“Kebijakan transparansi suku bunga diarahkan untuk mendorong dan mempercepat penurunan suku bunga perbankan itu,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/4).

Ia memaparkan, penurunan SBDK tersebut terutama terjadi pada kelompok bank BUMN yang turun sebesar 266 bps (yoy) menjadi sebesar 8,7persen, lebih besar dibandingkan penurunan SBDK kelompok bank lainnya. Kemudian untuk bank swasta juga sudah ada beberapa yang menurunkan SBDK. Karena itu Perry mengajak untuk bank swasta lain dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk menurunkan bunga kredit.

“Penurunan SBDK terjadi pada semua jenis kredit dengan penurunan terdalam masih pada jenis kredit mikro yaitu 346 bps (yoy), meski masih merupakan jenis kredit dengan level SBDK tertinggi yaitu 12,72 persen,” ungkapnya.

Perry merincikan, penurunan SBDK yang terjadi pada jenis kredit Konsumsi KPR, Konsumsi Non-KPR, Korporasi dan Ritel masing-masing adalah sebesar 194 bps, 193 bps, 139 bps dan 136 bps (yoy) menjadi 8,19 persen, 9,2 persen, 8,26 persen dan 8,84 persen.

“Jadi, ini bank-bank udah ikuti penurunan SBDK-nya dan itu akan tercermin ke bunga kredit. Makanya terus akan kita dorong kita ajak dan minta ke perbankan untuk turunkan bunga kreditnya,” tegasnya.

Sementara, penurunan SBDK secara industri terjadi pada seluruh komponen, yaitu pada Harga Pokok Dasar Kredit (HPDK) sebesar 120 bps (yoy), diikuti Overhead Cost (OHC) 31 bps (yoy) dan Margin Keuntungan 21 bps (yoy).

“Margin Keuntungan kelompok bank BUMN dan KCBA mengalami penurunan sebesar 88 bps dan 34 bps (yoy), sementara Margin Keuntungan BUSN dan BPD masih menunjukkan peningkatan sebesar 48 bps dan 2 bps (yoy) pada bulan Februari 2021,” pungkasnya.

 

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.