Bicara Otsus Papua, Bupati Merauke Canangkan Lumbung Pangan Nasional

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Revisi Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) Papua sedang berjalan di DPR, berbagai tokoh Papua ikut menyampaikan masukan berbagai pendekatan untuk kemajuan Bumi cenderawasih.

Salah satunya, Bupati Merauke Romanus Mbaraka. Ia menilai stigma yang selama ini dialamatkan kepada Papua yang identik dengan chaos (kerusuhan) tak tepat.

“Jangan dibuat stigma chaos melulu. Mari kita membuat papua ini menjadi bagian integral dari Indonesia,” kata Romanus Saat Dialog Kenegaraan yang digelar DPD RI bertajuk “RUU Otsus Papua, Apakah Menyejahterakan Rakyat?, di Presroom Parlemen, Jakarta, Rabu (9/6)

Ditegaskan Romanus, orang Papua tidak memikirkan merdeka, ia menggaransi prinsip itu sebab kini yang dibutuhkan masyarakatnya adalah kesejahteraan, dan sudah dibuktikannya selama memimpin Merauke.

“Kebijakan saya menyekolahkan anak-anak Merauke keluar Papua. Saya sedang dorong contoh di bidang IT, kedokteran, engginering dan sebagainya, saya harus dorong itu. Isu begini harus didorong pada orang Papua, jadi dia akan mendunia,” katanya.

Kebijakan pemerintah pusat selama ini, Romanus juga memiliki catatan khusus, ia menekankan setiap kebijakan harus dikontrol dari atas sampai ke bawah. Ia lalu menyinggung program lumbung pangan nasional yang sebenarnya layak dibangun di Papua.

Untuk diketahui, lumbung Pangan nasional baru difokuskan pemerintah di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Sementara Papua NTT Sumsel masih sebatas rencana.

“Dari Presiden masuk ke Kementerian Lembaga sampai ke eksekutor Bupati hingga kelembagaan daerah ini memang harus satu irama seperti paskibraka, ini baru bisa. Dan yang paling penting adalah pendekatan kesejahteraan,” katanya.

Baca Juga: Firli Bahuri dan BKN Diminta Kooperatif Penuhi Panggilan Komnas HAM

“Kita gali untuk pengembangan pertanian, tetapi hari ini kebijakan Presiden sudah ada tetapi actionnya menjadi cadangan lumbung pangan nasional sampai hari ini juga nol. Ini yang harus diclearance dengan baik,” tambahnya.

Lebih lanjut, bagaimana dengan pendekatan keamanan yang selama ini digaungkan pemerintah? Romanus berpendapat, semua pejabat harus melihat Papua secara utuh.

Menurut Romanus jika menggeneralisir masalah di Papua, sangatlah tidak rasional.

“Saya diskusi dengan pangdam, kapolda, kita ini kirim pasukan gede padahal untuk melawan warga negara, kita mengirim serdadu kita yang terlatih ini dunia menertawakan kita kita harus melihat secara utuh, sehingga penanganan lebih baik,” tuturnya.

“Dan Papua itu orang Timur itu mulai dari NTT ke sana, saya pikir seluruh Indonesia, orang Indonesia itu ramah, orang Papua itu ramah. Kalau mau pendekatan, pendekatan kemanusiaan, suruh gereja duluan, masjid duluan. Insyaallah puji Tuhan negeri ini damai,” pungkasnya.(Gunawan Wibisono)

 

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.