BMKG Peringatkan Adanya Hujan Badai Picu Banjir di Kalsel

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan terjadinya hujan badai hingga berpotensi memicu bencana banjir di sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

”Saat ini musim peralihan dari hujan menuju musim kemarau dengan potensi hujan memiliki intensitas yang juga bervariasi. Namun umumnya hujan badai yaitu hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan durasi yang lebih singkat,” terang prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Putri Cahyaningsih seperti dilansir dari Antara di Banjarbaru, Jumat (14/5).

Menyinggung bencana banjir besar yang melanda lima desa di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, pada hari ini (14/5), menurut Putri, daerah Satui termasuk dalam wilayah non zona musim. Artinya wilayah tersebut tidak mempunyai batas yang jelas antar periode musim. Sehingga, dapat dikatakan cuacanya tidak terlalu dipengaruhi musim pada umumnya.

Diketahui berdasar prakiraan musim kemarau (PMK) yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Banjarbaru, awal musim kemarau 2021 umumnya terjadi pada Mei sampai Juli tergantung zona musim tiap daerah.

”Untuk Satui dan beberapa wilayah lain yang termasuk non zona musim bisa saja berpotensi hujan terus terjadi meski di daerah lain telah memasuki musim kemarau alias hari tanpa hujan,” jelas Putri Cahyaningsih.

Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor juga merilis prakiraan cuaca pada Sabtu (15/5) untuk Kalimantan Selatan yang sebagian terjadi hujan petir yaitu Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Tanah Bumbu. Sedangkan wilayah lain yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Kotabaru diperkirakan terjadi hujan sedang hingga lebat.

”Potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di wilayah perairan selatan Kalimantan Selatan dan perairan Kotabaru juga harus diwaspadai nelayan, kapal tongkang, dan kapal feri saat hujan lebat terjadi,” ucap Putri.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.