BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di NTT Mereda 7 April

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) diterjang banjir setelah dilanda hujan lebat. Bencana dipicu oleh cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berlangsung hingga Rabu (7/4). Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, pihaknya telah memantau bibit siklon tropis di wilayah NTT sejak 2 April. Lantas ditindaklanjuti dengan mengeluarkan peringatan dini.

“Saat itu pada tanggal 2 April, kami mendeteksi adanya potensi terbentuknya siklon tropis. Tanggal 2 itu masih potensi,” ujar Dwikorita Karnawati dalam telekonferensi pers, Senin (5/4) malam.

Dwikorita Karnawati menjelaskan beberapa faktor pemicu siklon tropis.
Antara lain yang paling signifikan adalah suhu muka laut yang semakin hangat di wilayah Samudra Hindia. Suhunya rata-rata 26,5 derajat celcius. Data terakhir menunjukkan saat ini mencapai 29 derajat celsius.

“Berarti ini kan ada kenaikan sudah lebih dari 2 derajat celcius. Itu sangat signifikan untuk kondisi cuaca yang selain itu suhu udara di lapisan atas. Begitu juga dengan lapisan atmosfer yang menghangat lebih dari 7 derajat celcius,” ujar mantan rektor Universitas Gadja Mada (UGM) itu.

Dwikorita menyebut, sebetulnya siklon tropis itu jarang terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia. Hanya saja, sejak 5-10 tahun terakhir ini, kejadian siklon tropis itu semakin sering terjadi. Bahkan pada 2017 dalam satu minggu terjadi dua kali.

“Hal ini menunjukkan bahwa memang dampak perubahan iklim global itu harus benar-benar segera kita antisipasi. Itulah kenapa terjadi siklon tropis dan sampai kapan yang dari bibit itu tanggal 2, lalu menjadi siklon tropis, itu terjadi tanggal 5 pukul 1 WIB dini hari,” tambahnya.

Baca juga: Banjir Bandang di Flores Timur, 23 Meninggal, Dua Hilang

BMKG memprediksi siklon tropis ini akan melemah dan semakin menjauh dari peta Indonesia pada 6 April 2021.

Dia mengimbau masyarakat mewaspadai angin kencang. “Tanggal 6 sampai 7 semakin melemah dan akan punah akan masuk ke wilayah Australia. Waspadai gelombang tinggi juga terutama di sekitar pantai,” pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.