[ad_1]
JawaPos.com–Pascagempa Blitar 5,9 SR pada Jumat (21/5), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masih ada aktivitas gempa susulan lain yang dikhawatirkan akan terjadi. Sebab, aktivitas gempa di wilayah selatan Jawa sedang mengalami peningkatan.
Selama 2021, sudah 2 kali masyarakat Jawa Timur dilanda bencana gempa dengan magnitudo besar. Menurut Kepala BMKG Malang Ma’muri, aktivitas kegempaan di selatan Jawa memang sedang mengalami peningkatan.
Pada 2020 ada sekitar 500 sampai 600 gempa di selatan Jawa. Namun hingga Mei 2021 sudah ada sekitar 330 gempa. Artinya, pada triwulan pertama 2021, total gempa sudah lebih dari setengah total gempa tahun lalu.
”Potensi gempa bumi dengan kekuatan lebih dari magnitudo 8 berdasar keilmuan pakar memang ada. Sebab, wilayah selatan Jawa masuk dalam zona subduksi,” tutur Ma’muri ketika dihubungi pada Rabu (26/5).
Salah satu faktor gempa susulan karena ada aktivitas gunung berapi yang sedang aktif. Di sisi lain, pergerakan lempeng tektonik juga sedang aktif.
”Ini wajar juga karena selatan Jawa itu kan ada subduksi dan itu secara alami pergerakan lempeng itu terus bergerak. Pergerakan itu bisa memicu gempa bumi,” lanjut Ma’muri.
Gempa susulan, lanjut Ma’muri, masih tetap ada selagi ada pergerakan yang terus berubah dan bergerak. Hal itu juga untuk menjaga kestabilan lempeng bumi. Namun, dia tidak dapat memprediksi kapan terjadinya gempa susulan.
”Tetap perlu waspada buat masyarakat pesisir selatan Jawa, potensi itu masih ada, tetapi sekali lagi kami belum bisa memprediksi kapan terjadinya,” jelas Ma’muri.
Dia menambahkan, 2 gempa besar yang terjadi selama 2021 merupakan pengingat bagi warga Jawa Timur.
”Jadi mudah-mudahan dengan 2 gempa bumi yang terjadi di wilayah Malang dan Blitar menjadi pengingat kita untuk selalu waspada,” ucap Ma’muri.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!