Bobby Nasution Sebut Prokes dan Stimulus Ekonomi Berjalan Berdampingan

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi harus menyelaraskan antara gas dan rem. Artinya, dilakukan formulasi dan langkah untuk mencegah peningkatan angka Covid-19 namun upaya pemulihan ekonomi juga harus tetap berjalan sesuai aturan dan mengikuti protokol kesehatan (prokes).

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat membuka sekaligus menjadi narasumber dalam dialog publik yang digelar BEM Nusantara Sumut di Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jalan Bunga Raya, Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (19/6).

Dalam dialog publik yang mengusung tema Peran Mahasiswa Dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Ketahanan Pangan Serta Kondusivitas Sosial di Tengah Pandemi Covid-19, Bobby Nasution mengajak mahasiswa untuk ikut berkolaborasi dan berkontribusi membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Sebab, pandemi Covid-19 tidak hanya memukul sektor kesehatan tapi berdampak pada perekonomian.

Bobby Nasution menegaskan, penerapan protokol kesehatan (prokes) dan stimulus ekonomi berjalan berdampingan agar masyarakat Kota Medan dapat benar-benar bangkit dari pandemi Covid-19.

”Sudah hampir dua tahun kita dilanda pandemi Covid-19 dan semua sektor kehidupan terganggu. Tidak hanya kesehatan, tapi juga perekonomian. Kondisi ini tentunya juga akan berdampak pada kondisi sosial masyarakat. Untuk itu, kami mengajak kawan-kawan mahasiswa untuk membantu pemerintah (Pemkot Medan) sebagai pembuat kebijakan untuk sama-sama berbuat bagi masyarakat sehingga stabilitas dan kondusivitas tetap terjaga,” ujar Bobby Nasution.

Sebagai contoh, lanjut Bobby Nasution, Pemkot Medan membuat kebijakan isolasi lingkungan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Meski demikian, pemerintah tetap menstimulus kebutuhan masyarakat selama diisolasi.

”Ini adalah salah satu langkah kita untuk memutus penyebaran Covid-19. Tapi, secara sosial masyarakat merasa tidak nyaman. Karena apa? Karena aktivitas ekonominya dibatasi. Maka, hal mendasar seperti ini lah yang kami minta kepada pelaku usaha, agar dalam menjalankan usahanya tetap patuh dan taat pada prokes. Jika kesinambungan ini terjaga dengan baik, kita yakin, kesehatan dan pemulihan ekonomi berjalan seimbang,” ungkap Bobby.

Selain itu, untuk menggairahkan kembali perekonomian di Kota Medan, menurut Bobby Nasution, Pemkot Medan concern melakukan pembinaan, pendampingan dan mewadahi pelaku UMKM. Bahkan, Pemkot Medan harus menjadi pasar bagi UMKM tersebut.

”Saya sudah minta kepada seluruh jajaran hingga di tingkat kelurahan, jika ada kegiatan di wilayah masing-masing, belanja makan minumnya diambil dari UMKM wilayah tersebut. Ini salah satu cara kita, agar UMKM bisa naik kelas,” terang Bobby.

Tidak itu saja, Bobby Nasution pun mengimbau dan mengajak masyarakat untuk membantu pemulihan ekonomi dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

”Tidak ada larangan untuk berbelanja di tempat usaha yang sudah memiliki nama, produksi, dan pemasaran yang sudah dikenal dan besar. Namun, dengan membeli produk-produk UMKM artinya kita telah ikut berkontribusi menjaga stabilitas ekonomi, terutama bagi kawan-kawan mahasiswa,” ujar Bobby.

Dia berharap para mahasiswa jadi jembatan informasi, edukasi, dan sosialisasi masyarakat agar memahami penggunaan teknologi saat ini. Sehingga, bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang menghasilkan dan menambah pendapatan.

Selain dialog publik, acara juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Pengurus BEM Nusantara Koordinator Daerah Sumut. Turut hadir dalam kesempatan tersebut unsur Forkopimda Sumut atau yang mewakili, sejumlah pimpinan organisasi kemahasiswaan di Sumut, pimpinan OPD di Lingkungan Pemkot Medan serta Ketua KNPI Sumut Samsir Pohan.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.