[ad_1]
JawaPos.com – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyepakati pembayaran dividen sebesar 65 persen dari laba bersih konsolidasian tahun 2020 sebesar Rp 18,6 triliun, sehingga dividen yang dibagikan BRI di tahun ini mencapai Rp 12,1 triliun. Sementara itu, sisanya yang sebesar 35 persen atau sebesar Rp 6,5 Triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyatakan, rasio dividen tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta dalam rangka menjaga struktur modal yang kuat untuk ekspansi bisnis dan mengantisipasi risiko kedepan yang mungkin terjadi dalam pengelolaan bank.
“Dividen pay out ratio tahun buku 2020 meningkat apabila dibandingkan dengan dividen pay out ratio tahun buku 2019 sebesar 60 persen,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (25/3).
Ia memaparkan, sesuai dengan tahapan implementasi Basel III, Perseroan ingin menjaga tingkat rasio kecukupan modal (CAR) diatas 18 persen. Selain itu, Perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh, baik secara organik maupun anorganik.
Selain itu, Ia juga memaparkan, total aset sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 1.511,8 triliun atau tumbuh 6,7 persen year-on-year (yoy). Pertumbuhan Kredit mencapai 3,9 persen (yoy) atau menjadi Rp 938,4 triliun dengan komposisi Kredit segmen UMKM mencapai 82,1 persen.
“Sementara itu NPL Gross BRI tercatat 2,99 persen. NPL yang terjaga merupakan bentuk keberhasilan Perseroan dalam pengelolaan Aset yang baik pada kondisi krisis,” ungkapnya.
Kemudian, Dana Pihak Ketiga berhasil tumbuh 9,8 persen pada Tahun 2020 menjadi Rp 1.121,1 triliun dengan Rasio CASA sebesar 59,7 persen. Sehingga, perseroan mampu membukukan Laba Bersih sebesar Rp 18,66 triliun.
“Periode krisis kali ini semakin membuktikan konsistensi Perseroan dalam menyelamatkan UMKM, sehingga mampu Mengubah Kesulitan menjadi Ketangguhan,” imbuhnya.
Ia memaparkan, beberapa strategi yang diimplementasikan Perseroan antara lain penyelamatan UMKM melalui program restrukturisasi Kredit dan Business Follow Stimulus untuk menumbuhkan bisnis dan loan demand dengan menjadi mitra Pemerintah pada program PEN.
“Perseroan secara Group terus mengambil langkah strategis dan inovatif dalam
rangka penciptaan diversifikasi income dan integrated financial services, sehingga mampu melengkapi kebutuhan finansial masyarakat Indonesia secara lebih luas,” pungkasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!