[ad_1]
JawaPos.com – Perbankan berupaya menghidupkan geliat properti nasional lewat berbagai ekspo daring. Salah satunya yang menerapkannya adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menilai, upaya tersebut efektif mendongrak daya beli.
Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan pada level 3,50 persen. Selain itu, bank sentral mengubah ketentuan rasio uang muka kredit rumah atau loan to value (LTV) kredit dan pembiayaan semua jenis properti menjadi 100 persen. Artinya, transaksi pembelian rumah baru bisa dilakukan tanpa uang muka atau down payment (DP).
Pemerintah juga membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar. PPN sebesar 50 persen pun diberlakukan untuk rumah seharga Rp 2 miliar–Rp 5 miliar. Itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 21/PMK/010/2021 yang mulai berlaku kemarin (1/3).
“Ini langkah luar biasa yang diambil pemerintah untuk menggerakkan ekonomi, khususnya properti. Ini akan berdampak luar biasa terhadap peningkatan pasar properti,” kata Ali saat dihubungi Jawa Pos.
Dia berharap, pasar properti kembali bergairah sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. “Konsumen harus melihat ini sebagai momen untuk membeli properti karena mungkin tidak akan ada lagi kebijakan seperti ini,” ungkapnya.
Dengan demikian, Ali meminta pemerintah segera mengeluarkan pedoman petunjuk pelaksanaan dan teknis aturan tersebut sehingga pasar bisa merespons dengan cepat.
Sementara itu, Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division BTN Suryanti Agustinar mengatakan, pameran yang berlangsung sampai 31 Maret itu melibatkan 71 developer. Juga, 171 proyek unggulan dan 7 master franchise agen properti.
Dalam ekspo tersebut, BTN menawarkan suku bunga 4,71 persen. Angka itu menyusul penurunan suku bunga BI 7 day (reverse) repo rate yang terendah sepanjang sejarah. “BTN Property Virtual Expo 2021 akan menjadi solusi bagi masyarakat untuk mencari hunian idaman di tengah pandemi Covid-19,” ucap Suryanti.
Menurut dia, saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli properti. Sebab, harganya yang cenderung turun, bunga bank rendah, serta program tanpa DP dari pemerintah.
“Ditambah ada bonus bebas biaya provisi, administrasi, appraisal, serta saldo tabungan sampai Rp 710 ribu. Jadi, tidak ada alasan lagi bagi konsumen, khususnya milenial, untuk menunda beli rumah,” tandasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!