Bupati Hulu Sungai Selatan Saksikan Nota Kesepahaman dan Pelatihan

oleh

KALIMANTAN SELATAN (IM) – Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Drs.H.Achmad Fikry,M.AP menghadiri sekaligus membuka pelatihan dasar budidaya cabai. Dan bawang merah secara organik serta penanganan pasca panen bagi petani cabai. kemudian  bawang merah kabupaten Hulu Sungai Selatan serta saksikan nota kesepahaman. Bertempat di balai Pelatihan Pertanian Desa Durian Rabung, Kab.HSS. Selasa 21 Juli 2020.

Turut hadir Wakil Bupati Bupati Hulu Sungai Selatan. yang juga ikut saksikan Nota Kesepahaman tersebut. Syamsuri Arsyad,S.AP,MA. Kepala Grup Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalsel Rahmat Dwisaputra, Kepala Dinas Pertanian Kab.HSS Muhammad Noor, SP. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab.HSS Ir. H. Mawardi. Camat Padang Batung Heri Utomo, S.STP, dan seluruh undangan yang hadir.

Pada kesempatan itu. Bupati Bupati Hulu Sungai Selatan. Drs.H.Achmad Fikry,M.AP bersama Kepala Grup Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalsel Rahmat Dwisaputra melakukan penandatanganan nota kesepahaman. pengembangan ekonomi daerah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Baca Juga: Nota kesepahaman

Kepala Dinas Pertanian Kab.HSS Muhammad Noor,SP melaporkan. Dasar pelaksanaan surat kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan. Nomor 22/453/Banjarmasin/d/14 Juli 2020 perihal penandatanganan nota kesepahaman. Kepengembangan ekonomi daerah tujuan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah. Dalam rangka memberikan pemahaman dan tambahan pengetahuan serta keterampilan kepada petani. dengan cara memanfaatkan limbah pertanian. maupun limbah peternakan sebagai pupuk organik. yang nantinya akan berdampak pada berbagai struktur tanah, ramah lingkungan, hasil produksi aman. untuk dikonsumsi serta secara ekonomis dapat bernilai lebih baik, untuk kebutuhan sendiri maupun untuk dijual.

Disampaikan juga kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dimulai hari ini Selasa tanggal 21 Juli sampai dengan hari Kamis tanggal 23 juli 2020 dan tempat pelaksanaan hari pertama itu di Balai Penyuluhan Pertanian Padang Batung, kemudian hari kedua bertempat di lahan kelompok Tani Hidup Makmur Desa Madang, Kemudian pada hari ketiga bertempat di lahan kelompok tani Sejahtera Desa Malilingin. Adapun peserta pelatihan dasar Budidaya Cabai dan bawang merah secara organik dan penanganan pasca panen ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari kelompok tani Hidup Makmur Desa Madang dengan komoditi Cabai sebanyak 10 orang, kemudian kelompok tani Sejahtera Desa Malilingin dengan komoditi bawang merah sebanyak 10 orang dan Penyuluh Pertanian Padang Batung sebanyak 10 orang.

Budidaya Cabai Bawang Merah Organik

“ Kami harapkan kepada anggota kelompok tani yang 20 orang ini agar dapat menularkan ilmunya kepada anggota lainnya dan juga kepada rekan-rekan penyuluh dari balai penyuluhan Padang Batung, kami harapan juga agar dapat mengaplikasikan hasil pelatihan ini kepada kelompok-kelompok Tani yang ada di wilayah binaannya masing-masing. ”kata Kepala Dinas.

Dalam kesempatan itu juga, Kepala Grup Perwakilan Bank Indonesia Prov.Kalsel Rahmat Dwisaputra menyampaikan Bank Indonesia memang memiliki tugas pokok untuk menjaga kestabilan nilai rupiah, dimana nilai rupiah itu bisa diukur dari nilai harga barang dan jasa maupun nilai tukar atau disebut kurs, harga barang dan jasa ini tentunya termasuk bahan pangan, kemarin waktu bulan Mei dan Juni bawang merah sempat mencapai harga Rp45.000 per kg, ini tentunya menjadi pelajaran bagi kita bahwa memang ketahanan pangan di suatu daerah menjadi penting, karena kemarin selain musimnya yang belum mendukung tanam bawang merah, transportasi untuk barang apa bawang merahnya dari Jawa dari Sulawesi pun terhambat karena memang protokol kesehatan Covid19.

“ Hari ini ditandatangani MoU antara Bank Indonesia dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk pelatihan dan pengembangan demplot cabe organik dan bawang merah organik dan ada 2 kelompok yang akan latih yaitu poktan Hidup Makmur Desa Madang, kemudian ada juga poktan Sejahtera Desa Mamalingin yang akan didik dan dilatih itu bagaimana pembuatan pupuk organik sekaligus praktik. ”kata Rahmat.

Baca Juga : Gubernur Syamsuar Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla Provinsi Riau

“ Harapannya kami pelatihan Cabai Organik dan Bawang Merah Organik serta pelatihan pembuatan pupuk organik dapat diserap dengan baik dan dapat dikembangkan untuk kesejahteraan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. ”ucap Rahmat.

Bupati HSS Drs.H.Achmad Fikry,M.AP mengatakan alhamdulillah bisa berkumpul bersama untuk sesaat tadi telah menyaksikan nota kesepakatan antara Pemda dengan Bank Indonesia untuk melaksanakan pelatihan dalam rangka penguatan ekonomi daerah. mudah-mudahan kegiatan kita pada hari ini akan memberi manfaat yang besar kepada para petani dan masyarakat di Hulu Sungai Selatan.

Nota Kesepakatan Pemda dan Bank Indonesia

“ Sebagaimana telah disampaikan bahwa kerjasama dengan Bank Indonesia ini sudah beberapa kali yang pertama dulu di Telaga Langsat dan dibangunkan semacam tempat transaksi Cabai, alhamdulillah bisa kita mengendalikan inflasi dan termasuk juga kita bisa mensejahterakan petani Lombok atau cabe besar itu karena di intervensi kemampuannya Bank Indonesia termasuk kita bantu permodalan melalui perbankan. Kalau dulu itu petani itu sebentar tergantung pada pihak ketiga dari pertama beli bibit, pengolahan lahan itu pada saat panen harga menentukan si pemberi modal, Alhamdulillah dengan pihak perbankan dengan kur nya dan lain-lain bisa kita atasi. Bupati berharap kepada peserta pelatihan seperti itu, jangan pernah berpikir untuk mendapat modal yang cepat tetapi menyulitkan, lambat sedikit tidak apa, proses diperbankan memang ada proses namanya.”kata Bupati Hulu Sungai Selatan dalam  menghadiri dan Saksikan Nota Kesepahaman tersebut.

Bupati HSS berharap kepada Malilingin dan Madang seandainya butuh permodalan ada perbankan silahkan gunakan kur bunganya sangat rendah hanya 6%. Kembali berharap kepada malilingin dan madang seandainya pada saat proses nanti perlu modal hubungi pihak perbankan.

“ Visi kami 5 tahun yang tinggal 3 tahun lebih sedikit kami akan mengembangkan organik, padi organik dan lain-lainnya jadi kita tidak bergantung dengan pupuk dari luar, sehingga kita bisa lebih lanjut menanam dengan dukungan pupuk buatan kita sendiri yaitu dari kotoran binatang dari sapi dan lain-lain bisa diolah. Cuma disini diperlukan keterampilan dan kemauan yang kuat serta tidak ada yang instan semuanya butuh proses.” ucap Bupati HSS.

Diakhir, Bupati HSS menyampaikan nanti ada narasumber dan ada pelatih silahkan ikuti dengan baik. “ selama proses pelatihan baik diruangan maupun dilapangan itu tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu masker dipakai, cuci tangan pakai sabun dan selalu jaga jarak, sebab data dari analisa gugus tugas covid19 pusat, cluster bergerak sekarang pada tempat kerja, jadi jangan sampai tempat pelatihan jadi cluster. ”pesan bupati.

 

Sumber: Kominfo HSS

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.