[ad_1]
JawaPos.com–Stok plasma konvalesen di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Surabaya menipis. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak ada pendonor.
Kabid Pelayanan Humas PMI Kota Surabaya Martono Adi Triyogo mengakui, masifnya upaya vaksinasi Covid-19 berdampak pada penurunan jumlah pendonor. ”Sebab, calon pendonor plasma konvalesen baru bisa mendonor dua minggu setelah menerima vaksinasi dosis kedua,” ujar Martono pada Rabu (16/6).
Saat ini, stok yang tersedia hanya mencapai angka puluhan. Jumlah itu berbanding terbalik dengan permintaan yang terus datang. ”Stoknya sekarang sangat menipis sekali. Hari ini (16/6) hanya 80 labu. Padahal setiap hari paling nggak kita butuhkan 400 labu,” tutur Martono.
Dia menjelaskan, bukan hanya donor darah yang kehabisan stok. Pendonor plasma juga tidak ada. ”Nggak ada pendonor. Banyak antrean permintaan,” ujar Martono.
Dia menyayangkan kondisi tersebut karena permintaan plasma konvalesen terus meningkat tiap hari. ”Ada kurang lebih 75 pasien yang belum bisa dilayani. Stoknya nol. Antreannya sudah cukup banyak. Kami mendahulukan mereka yang antre duluan,” ucap Margono.
Solusi yang kini sedang diupayakan adalah melobi instansi yang sempat terkendala persyaratan donor. PMI akan meminta mereka untuk melakukan donor plasma.
”BUMN selama ini gencar melakukan vaksinasi secara serentak. Itu kendalanya,” kata Martono.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!