[ad_1]
JawaPos.com – Kelompok lanjut usia (lansia) memiliki sejumlah tantangan di tengah pandemi Covid-19. Mereka harus tetap bugar supaya imunitasnya optimal serta bisa melawan infeksi Covid-19. Untuk menjaga kebugaran, lansia diminta untuk memantau asupan nutrisinya.
Edukasi kesehatan bagi para lansia tersebut disampaikan oleh dokter spesialis gizi klinik Christin S.S. Lumban Tobing, SpGK dari Siloam Hospitals Jantung Diagram, Cinere, Depok. Dia menjelaskan supaya tubuh para lansia tetap bugar, ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan.
Di antaranya adalah faktor usia, genetik, dan penyakit komorbiditas seperti hipertensi dan gula. Kemudian faktor ekstrinsik seperti infeksi. Faktor gaya hidup menurut dia juga berpengaruh terhadap kebugaran lansia.
“Faktor gaya hidup ini seperti apakah mengkonsumsi alkohol, merokok, atau aktivitas fisik lainnya,” katanya Jumat (28/5).
Selanjutnya Christin mengatakan hal utama lain yang tidak kalah penting untuk menjaga kebugaran lansia adalah asupan nutrisi dan kondisi saluran cerna. Dia mengatakan untuk mendapatkan sistem imun yang baik dan optimal, perlu memperhatikan asupan gizi yang baik.
“Bukan yang malnutrisi. Seperti kurang gizi atau gizi yang berlebih contohnya obesitas,” jelasnya. Menurut dia bagi para lansia, sejatinya tidak mudah untuk mendapatkan gizi yang seimbang.
Dia menyarankan lansia untuk mengkonsumsi beragam jenis makanan yang mengandung gizi lengkap. Meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral. Kandungan gizi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mempertahankan kesehatan serta berat badan ideal.
“Menghindari pembatasan makanan. Makan dengan porsi kecil tetapi sering serta konsistensi makanan disesuaikan,” jelas Christin.
Menurut perhitungannya para lansia perlu mencukupi kebutuhan energi dengan 30kkal/kgBB/hari. Kemudian karbohidrat sebanyak 130g/hari, protein minimal 1g/kgBB/hari, serta lemak antara 20-25 persen dari total kalori.
Kemudian serat sebanyak 25-30g/hari, vitamin dan mineral sebanyak 4-5 porsi sayur dan buah per hari. Selanjutnya hidrasi dengan minum air putih minimal 6-8 gelas setiap harinya. “Untuk suplemen hanya bila diperlukan. Karena fungsinya sebagai pelengkap saja,” jelasnya.
Christin mengatakan tidak sedikit ditemukan kasus bahwa lansia memiliki masalah pada makan. Diantaranya pada lansia yang mengalami obesitas. Lalu bagaimana menanganinya?
Penanganan lansia dengan kondisi seperti itu perlu memperhatikan pemilihan jenis makanan. Kemudian mengatur porsi makan dan lebih aktif dalam keseharian. Tujuannya untuk mendapatkan berat badan ideal. Tetapi ada juga lansia yang malah mengalami penurunan berat badan signifikan.
“Jadi intinya status gizi merupakan faktor penting yang berperan dalam imun kita dan memberikan efek optimal,” pungkasnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!