[ad_1]
JawaPos.com – Lembaga survei Arus Survei Indonesia (ASI) bekerjasama dengan Sociomap melakukan survei pakar dari tanggal 2 hingga 10 Juli. Survei ini melibatkan pakar dari berbagai latar belakang profesi.
Ada 10 kategori profesi pakar yang dilibatkan yaitu akademisi, jurnalis, peneliti, partai politik, LSM, pengusaha, aktivis mahasiswa / pemuda, budayawan, professional dan praktisi pemerintahan.
Menariknya, survei pakar ini mengukur 9 aspek yang perlu ada pada diri seorang presiden mendatang. Sembilan aspek yang diukur itu adalah visi dan intelektualitas, rekam jejak (track record), karakter dan integritas, skill komunikasi, kemampuan mengambil keputusan, skill mengelola birokrasi, skill mengelola krisis, kemampuan memenuhi janji politik, dan terakhir adalah aspek kemampuan Kerjasama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dalam penjelasan surveinya, Direktur Eksekutif Sociomap Ahmad T Wibowo mengatakan, pentingnya untuk mengukur aspek-aspek yang perlu ada pada diri seorang calon presiden karena itu adalah hal penting bagi masyarakat. Masyarakat tidak hanya perlu tahu soal elektabilitas calon presiden.
“Pemilu masih 3 tahun lagi, masih ada cukup waktu untuk memberi alternatif informasi kepada masyarakat soal kapasitas calon presiden,” ujar Ahmad dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Rabu (14/7).
Menurutnya, sejauh ini kan survei-survei yang terpublikasi adalah survei elektabilitas dan popularitas, karena kita penting juga bagi lembaga survei untuk mengukur kapasitas capres dalam perspektif pakar.
“Masyarakat perlu tahu bahwa memimpin negara besar ini memerlukan aspek-aspek kapasitas penting, tidak cukup hanya modal elektabilitas” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Arus survei Indonesia Ali Rif’an dalam paparan hasil surveinya menyebutkan bahwa menurut para pakar, karakter dan integritas adalah aspek paling penting yang perlu ada pada capres 2024 nanti.
“Berdasarkan temuan survei pakar ini, aspek karakter dan integritas adalah aspek paling penting yang harus dimiliki oleh seorang presiden,” ujarnya.
Baca Juga: BEM Unnes Sebut Puan ‘The Queen of Ghosting’, Ini Kata Demokrat
Baca Juga: Ini Sanksi Pidana Bagi Pelanggar PPKM Darurat
Diungkapkannya, sebanyak 35,6 persen pakar memilih karakter dan integritas sebagai aspek paling penting, selanjutnya visi dan intelektualitas 24,2 persen, rekam jejak 18,2 persen, kemampuan mengambil keputusan tepat 9,8 persen, dan kemampuan memenuhi janji sebesar 7,6 persen.
Sementara itu, melihat hasil survei pakar ini pada aspek karakter dan integritas, Anies Baswedan menduduki peringkat pertama dengan nilai 8.64. Disusun diurutan selanjutnya adalah Ridwan Kamil (8.28), Ganjar Pranowo (8.22), Sandiaga Uno (7.89), Mahfud MD (7,87), Khofifah Indar Parawansah (7.71), dan Prabowo subianto (7.45). Nama-nama tersebut masuk dalam tujuh besar capres paling berintegritas dalam survei ini. Secara keseluruhan, ada 23 nama-nama capres yang diukur dalam survei ini.
Menanggapi hasil survei dua Lembaga ini, Profesor riset LIPI Prof. Lili Romli yang hadir dalam acara rilis hasil survei ini mengapresiasi survei pakar ini karena menurutnya ada pendidikan politik dalam metodologi survei pakar ini.
“Saya mengapresiasi survei ini. Karena survei pakar ini ada pendidikan politiknya. Yang ditanya para pakar dan yang disurvei bukan hanya soal elektabilitas saja tapi soal kapasitas Capres. Kapasitas itu soal penting bagi saya” ujar Prof Romli dalam pembahasan survei tersebut melalui aplikasi Zoom.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!