[ad_1]
JawaPos.com – Virus korona belum sepenuhnya hilang. Covid-19 masih menjadi ancaman. Untuk membendung persebaran penyakit itu, pemkot mengatur seluruh kegiatan warga. Salah satunya adalah pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) bagi siswa yang akan masuk ke PTN.
Serangkaian tes masuk perguruan tinggi (PT) itu bakal diatur secara ketat. Pemkot berupaya menutup seluruh celah bagi persebaran virus korona. Ujian harus berjalan sesuai protokol kesehatan (prokes).
Sebagai langkah antisipasi, Senin (22/3) pemkot menggelar pertemuan. Rapat tertutup itu dihadiri perwakilan universitas yang bakal mengadakan UTBK. Ada empat perguruan tinggi. Yaitu, ITS, Unair, Unesa, dan UPN. Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Irvan Widyanto memimpin jalannya pertemuan.
Setelah rapat, Irvan menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas persiapan UTBK. Dalam waktu dekat, salah satu tahapan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) itu berjalan. ’’Sesuai rencana, dimulai April hingga Mei,’’ terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, seluruh calon mahasiswa menjalani ujian. Pelaksanaan tes itu dihelat di sejumlah tempat. Pada masa pandemi saat ini, UTBK menjadi perhatian lantaran bisa memicu persebaran Covid-19. ’’Karena ujian digelar offline,’’ paparnya.
Sebagai langkah antisipasi, pemkot memberikan panduan agar kegiatan itu berjalan lancar serta tidak memicu lonjakan kasus virus korona. Terdapat panduan bagi calon peserta UTBK. Sebelum mengikuti tes, peserta wajib menunjukkan bukti bebas korona. Misalnya, hasil uji usap dan rapid test antigen. ’’Ini wajib dipenuhi,’’ jelasnya.
Bagi peserta asal Surabaya, pemkot memberikan kemudahan. Mereka bisa menjalani pengecekan kesehatan tanpa dipungut biaya. ’’Langsung menuju ke puskesmas,’’ ucapnya.
Tidak hanya itu, pemkot juga memperketat protokol kesehatan. Sebelum masuk ruang ujian, seluruh peserta wajib mengikuti tes kesehatan lain. Rencananya, pemkot menyediakan tes GeNose.
Ada sejumlah alasan pemkot memakai tes GeNose. Pertama, untuk memastikan kesehatan peserta. Pertimbangan kedua adalah sebagai langkah percepatan untuk mengetahui tingkat kesehatan peserta.
Panduan berikutnya berkaitan dengan kedisiplinan. Seluruh peserta dilarang berkerumun. Perhatian yang lain adalah saat jam istirahat. Pihak penyelenggara diminta menyediakan tempat yang terbuka. Tujuannya, menyediakan ruang bagi sirkulasi udara.
Mulai hari ini satgas akan turun ke lokasi ujian. Seluruh tempat tersebut dipelototi. Petugas menggelar asesmen.
Sementara itu, 50 panitia ujian tulis berbasis komputer (UTBK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Keputih Senin (22/3). Hal itu dilakukan untuk persiapan pelaksanaan UTBK pada 12 April.
Ketua UTBK ITS Siti Machmudah mengatakan, total ada 100 orang panitia UTBK ITS yang dijadwalkan mendapatkan vaksin Covid-19 di Puskesmas Keputih. Vaksinasi dilaksanakan dua hari. ’’Hari ini (kemarin, Red) 50 orang. Besok dilanjutkan 50 orang lagi untuk vaksin dosis pertama,’’ katanya.
Baca Juga: Kongsian Tambang Nikel, Modal dari Utang Rp 63,5 M Hilang
Machmudah menuturkan, pemberian vaksin kepada panitia UTBK menjadi salah satu bagian persiapan pelaksanaan UTBK di tengah pandemi Covid-19. Khususnya, panitia yang akan berada di lapangan langsung. ’’Seharusnya, ada 200-an orang panitia. Termasuk pengawas. Namun, sementara yang dijadwalkan masih 100 orang,’’ ujarnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!