CEO Telegram Komentari Kebijakan Privasi WhatsApp dengan Facebook

oleh

[ad_1]

Kebijakan privasi baru WhatsApp yang mana mereka memaksa penggunanya untuk menyetujui pembagian data ke Facebook, telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa minggu terakhir. Kebijakan yang baru akan “aktif” pada 8 Februari 2021 mendatang ini, menyulut komentar dari sejumlah tokoh terkenal di industri teknologi. Setelah sebelumnya CEO Tesla – Elon Musk yang merekomendasikan pengguna aplikasi Signal, kini giliran founder Telegram – Pavel Durov yang buka suara.

1. Sebut Facebook punya tim khusus untuk meneliti Telegram

CEO Telegram Komentari Kebijakan Privasi WhatsApp dengan Facebook

Dilansir Livemint, Durov menyikapi perubahan persyaratan layanan WhatsApp dengan menyebut bahwa raksasa media sosial itu tidak menghormati penggunanya. Ia bahkan berkomentar perihal adanya tim khusus yang sedang meneliti Telegram di Facebook.

“Saya dengar Facebook memiliki departemen yang dikhususkan untuk mencari tahu mengapa Telegram begitu populer. Bayangkan, lusinan karyawan bekerja penuh waktu hanya untuk mencari tahu itu saja.”  ujar Durov dalam sebuah postingan blog.

Enterprenuer muda berusia 36 tahun itu juga menambahkan bahwa rahasia utama kenapa Telegram bisa sepopuler sekarang adalah karena menghormati para pengguna setianya.

2. WhatsApp gunakan informasi palsu untuk menjatuhkan Telegram

CEO Telegram Komentari Kebijakan Privasi WhatsApp dengan Facebook

Dengan lebih dari 500 juta pengguna aktif saat ini, Durov mengatakan bahwa Telegram telah jadi “masalah besar” bagi Facebook. Ia bahkan menuduh WhatsApp menggunakan pemasaran terselubung dan mengatakan bahwa ada bot yang membagikan informasi palsu mengenai Telegram di media sosial.

Beberapa di antaranya menyebut bahwa Telegram tidaklah open-source, berasal dari Rusia dan tidak terenkripsi. Durov tentu menyanggah informasi salah itu dengan menjelaskan bahwa Telegram telah open-source sejak diluncurkan pada tahun 2013, tidak memiliki server ataupun kantor di Rusia dan setiap obrolan telah dienkripsi secara end-to-end.

3. Durov serang balik WhatsApp

CEO Telegram Komentari Kebijakan Privasi WhatsApp dengan Facebook

Menanggapi berbagai mitos yang seakan dibuat untuk menjatuhkan Telegram, Durov melakukan serangan balik. Perihal open-source, Durov mengklaim bahwa WhatsApp sengaja membuah kode mereka sulit dibaca dan dimengerti. Dengan itu, akan sangat mustahil untuk bisa melakukan verifikasi terhadap enkripsi dan privasi mereka.

Lebih lanjut, Durov mengungkapkan bahwa Telegram diblokir di negara-negara otoriter seperti Rusia (dari 2018 hingga 2020) dan Iran, sementara WhatsApp aman-aman saja. Durov menambahkan bahwa WhatsApp juga tidak memiliki enkripsi selama bertahun-tahun dan memilih untuk mengadopsi protokol enkripsi yang didanai oleh pemerintah AS.

4. WhatsApp telah berbagi data dengan Facebook sejak lama

CEO Telegram Komentari Kebijakan Privasi WhatsApp dengan Facebook

Bukan hal yang baru, WhatsApp ternyata telah berbagi data (secara terbatas) dengan Facebook di sektor backend sejak tahun 2016. WhatsApp mengklaim bahwa itu dilakukan demi bisa memenuhi kebutuhan infrastruktur perusahaan. Nah pada pembaruan kebijakan awal tahun ini, aktivitas berbagi data itu tidak akan mengalami perubahan.

WhatsApp sendiri menyebut bahwa pembaruan kebijakan terbarunya akan ditekankan pada WhatsApp Business di mana percakapan yang berlangsung akan disimpan di server Facebook. Kendati demikian, pengguna masih bisa memilih apakah mereka ingin melakukan percakapan di akun bisnis atau tidak.

5. Percakapan pribadi tidak akan direkam atau disimpan

CEO Telegram Komentari Kebijakan Privasi WhatsApp dengan Facebook

Menanggapi lonjakan jumlah unduhan untuk aplikasi perpesanan alternatif seperti Signal dan kritik yang makin luas, kepala WhatsApp – Will Cathcart menjelaskan bagaimana kebijakan baru itu tidak akan memengaruhi sebagian besar pengguna dan akan terus menjaga rahasia percakapan mereka.

Dengan kebijakan privasi dan persyaratan layanan baru yang hanya akan berlaku untuk akun bisnis saja, WhatsApp masih akan menggunakan sistem enkripsi end-to-end untuk percakapan pribadi. Itu artinya, pembicaraan di luar bisnis masih akan dilindungi enkripsi tersebut alias tidak akan direkam ataupun disimpan oleh WhatsApp dan Facebook.

6. Data yang dibagi dengan Facebook termasuk data transaksi

CEO Telegram Komentari Kebijakan Privasi WhatsApp dengan Facebook

Tidak hanya data percakapan saja, di pembaruan kebijakan terbaru, WhatsApp juga menyimpan sejumlah data terkait perangkat yang pengguna gunakan. Beberapa di antaranya seperti kekuatan sinyal, informasi peramban, detail koneksi termasuk nomor telepon serta ISP, alamat IP, zona waktu plus bahasa dan versi aplikasi.

Meski banyak, WhatsApp tidak membagikan semuanya ke Facebook. Jenis data yang dibagikan WhatsApp ke Facebook antara lain data transaksi, nomor telepon, informasi perangkat yang digunakan, informasi tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan jenis akun lain termasuk bisnis, alamat IP dan data lainnya yang tertulis di “Information We Collect”.

7. Pengguna bisa menolak namun terdapat konsekuensi

CEO Telegram Komentari Kebijakan Privasi WhatsApp dengan Facebook

Tanggal 8 Februari 2021 mendatang adalah hari terakhir di mana pengguna dapat menyetujui kebijakan terbaru WhatsApp terkait pembagian data dengan Facebook. Hingga tanggal itu, WhatsApp akan terus mengirim notifikasi pop-up ke perangkat pengguna, dan akan terdapat dua opsi yaitu “Accept” untuk setuju dan ”Not Now” untuk tidak setuju.

Pengguna dapat memilih “Not Now” namun dengan konsekuensi di mana pengguna tidak lagi dapat menggunakan WhatsApp. Bukan berarti mati, akun pengguna masih akan tetap aktif dan baru bisa digunakan kembali setelah menyetujui di kemudian hari. Namun pengguna yang tidak setuju juga bisa langsung menghapus akun mereka via laman help center.

Bagaimana dengan kamu? Apa kamu termasuk orang yang setuju atau justru menolak kebijakan privasi baru soal berbagi data WhatsApp dengan Facebook?

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.