[ad_1]
Sudah satu tahun lebih Covid-19 memukul berbagai sektor. Mulai kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. Meski begitu, tak sedikit orang yang rela membantu mereka yang terdampak tanpa pamrih. Misalnya, yang dilakukan Yen Yen Widyawati. Dia memberikan bantuan secara konsisten kepada nakes (tenaga kesehatan), pasien isoman (isolasi mandiri), hingga PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial).
FAJAR ANUGRAH TUMANGGOR, Surabaya
PAGI baru saja tiba, Yen Yen sudah bergegas hendak memberikan bantuan kemarin. Dia mengunjungi Medokan Ayu untuk memberikan permakanan. Jumlahnya 50 bungkus. Semuanya diberikan secara gratis kepada pasien isoman.
’’Ini kegiatan rutin yang saya lakukan sejak awal pandemi lalu,” kata perempuan yang tinggal di Wonorejo tersebut. Permakanan itu terdiri atas makanan pokok, minuman, buah, hingga vitamin. ’’Salah satu sasaran bantuan yang saya target ialah pasien isoman. Mereka tentu butuh asupan nutrisi,” terangnya.
Selain pasien isoman, tenaga kesehatan (nakes) juga menjadi penerima bantuan. ’’Saya dan kita semua tentu tahu kalau nakes jadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Kerja mereka juga harus didukung. Misalnya, terlibat aktif dalam memberi bantuan permakanan,” tutur perempuan 46 tahun itu.
Dia biasanya mengunjungi puskesmas, lalu menitipkan makanan yang sudah dibungkus. ’’Salah satu sasarannya di Puskesmas Medokan Ayu,” ujar dia. Ada 50 bungkus juga yang diberikannya secara rutin.
Sebagian makanan yang dibungkus itu dibuat sendiri dan sebagian lagi dibeli dari UMKM yang ada di sekitar rumah. ’’Jadi, roda perekonomian tetap jalan. Sehingga prosesnya berjalan simultan. Saling bantu-membantu,” tuturnya.
Sejauh ini, nakes menyambut dengan positif aktivitas Yen Yen. Di tengah kondisi mereka yang tengah berjuang melakukan perawatan hingga vaksinasi, Yen Yen berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban nakes.
Kegiatan baksos tentu tidak berhenti di situ saja. Yen Yen juga memberikan sumbangan berupa bantal dan selimut ke rumah sehat di Medokan Ayu. ’’Saya mengunjungi pihak kelurahan, lalu memberikan secara langsung. Rumah sehat ini kan diperuntukkan pasien isoman. Bantal dan selimut sangat dibutuhkan,” terangnya.
Yen Yen menuturkan, pemberian baksos itu dilakukan secara pribadi dengan menggunakan uang sendiri. ’’Ini murni panggilan hati. Sejak kecil saya diajarkan untuk berempati. Saya tularkan ke anak-anak,” ungkapnya.
Dia mengaku, saat ini kondisi semua orang sangat susah. Oleh karena itulah, dia tergerak membantu. ’’Saya juga punya enam pekerja. Sampai saat ini, saya tidak melakukan PHK kepada mereka. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan mereka,” kata perempuan yang memiliki usaha dagang tersebut.
Menurut dia, langkah-langkah semacam itu sangat membantu banyak orang. ’’Saya tak pernah perhitungan. Ketika bertemu dengan PMKS, saya juga memberikan apa yang saya punya. Saya ingin mereka tetap termotivasi,” jelasnya.
Pandemi, kata dia, belum tahu kapan berakhir. Namun, semangat untuk membantu sesama harus terus dilakukan. ’’Itulah sejatinya jati diri kita. Bergotong royong,” tutur ibu dua anak tersebut.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!