[ad_1]
JawaPos.com – Ini semacam “tes 1, 2, 3 percobaan” saat kita hendak menjajal mikrofon. Bedanya, ini Jack Dorsey yang melakukannya. “Just setting up my twttr,” tulis pendiri Twitter itu pada 21 Maret 2006.
Kalau “tes 1, 2, 3” kita, para remah-remah tempe ini, tak berbekas sama sekali, cuitan pertama Dorsey itu bersejarah sekali. Sampai ada yang rela membelinya USD 2,9 juta atau setara Rp 41,8 miliar Senin (22/3) lalu via lembaga lelang Valuables. Pembelinya adalah CEO Bridge Oracle Sina Estavi.
’’Saya rasa bertahun-tahun nanti orang-orang akan memahami nilai cuitan ini, sama halnya dengan lukisan Monalisa,’’ cuit Estavi di akun Twitter-nya, seperti dikutip BBC.
Cuitan Dorsey tersebut dijual sebagai non-fungible token (NFT). Itu adalah sertifikat digital yang menyatakan kepemilikan foto, video, atau berbagai bentuk media online lainnya. Setiap NFT unik dan berfungsi sebagai barang koleksi yang tak bisa digandakan.
Baca juga: Akun Bos Twitter Diretas
Dorsey menjual cuitannya bukan karena butuh uang, tapi untuk amal. Rencananya, uang yang dihasilkan bakal diberikan pada program Africa Response dari lembaga Give Directly. Program itu membantu orang-orang yang sangat miskin di Kenya, Rwanda, Liberia, Malawi, dan daerah Afrika lainnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!
