[ad_1]
JawaPos.com – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah, Jumat (12/3). Kedatangan mereka untuk membantu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempercepat pengembangan Kawasan Borobudur sebagai Bali Baru di Indonesia.
Selain tiga menteri tersebut, juga ada Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo, jajaran dirjen dan deputi dari berbagai kementerian. Bersama Ganjar, rombongan mendatangi sejumlah titik lokasi kawasan Borobudur.
Di antaranya meninjau kampung seni Borobudur, Kembanglimus Community Center, gerbang Palbapang, kawasan Candi Pawon, Concource Candi Borobudur, serta kawasan relokasi pedagang di lapangan Kujo. Selepas itu, rombongan menggelar rapat terbatas di Hotel Manohara mengenai penataan Borobudur.
“Ini adalah tindak lanjut dari rapat terbatas (ratas) tahun lalu. Sekarang kami datang dan melihat, beberapa sudah diekseksi dan sudah berjalan. Kami juga ingin memastikan semua proyek itu terintegrasi dengan baik,” tutur Luhut.
Penataan kawasan Borobudur tersebut menginduk pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ini agar semuanya tidak lepas dari unsur budaya dan historis.
“Nanti kalau ada penyesuaian, semua tidak boleh lepas dari Borobudur. Agar semuanya sama dengan budaya Borobudur. Sehingga Unesco masih mengakui bahwa Borobudur adalah warisan dunia,” tegasnya.
Mendikbud Nadiem Makarim menuturkan, semua pekerjaan pembangunan kawasan Borobudur tidak boleh menghilangkan unsur budaya dan unsur historis dari Candi Borobudur.
Nadiem menyebut kuci suksesnya adalah penyeimbangan. Yakni meningkatkan kualitas wisata, tapi tidak meninggalkan unsur budaya dan historis. Untuk itu, perlu dipastikan bahwa tema budaya dan sejarah ada di setiap kalender event dan aktivitas di Borobudur.
Menparekraf Sandiaga Uno menambahkan, pihaknya siap mendukung dan menyiapkan kegiatan-kegiatan, kalender event dan atraksi-atraksi budaya. “Kami juga akan memastikan desa-desa wisata di sekitar Borobudur ikut meningkat dari segi ekonomi rakyatnya,” papar Sandiaga.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi dukungan penuh pemerintah pusat dalam pengembangan kawasan Borobudur. Ini penting guna meyamakan persepsi dalam penataan kawasan Borobudur. Sehingga harapannya bisa dilakukan percepatan dan akselerasi.
Ada beberapa poin penting yang telah dibahas dalam pertemuan itu. Selain pembangunan yang harus menginduk pada Kemendikbud, juga ada pembagian tugas dari masing-masing pihak.
“Saya menerjemahkan bahwa pusat tidak hanya fokus pada Candi Borobudur. Tapi juga kawasan di sekitarnya untuk meningkatkan aktivitas ekonomi. Untuk itu, peran Pemprov dan Pemkab Magelang di sini penting,” tegasnya.
Ganjar juga telah meminta izin kepada menko manrivest untuk menjadi mandor dalam proyek penataan tersebut. Sehingga Ganjar bisa memantau hal-hal yang kurang atau bahkan macet dalam proses penataan.
Seperti diketahui, di lokasi tersebut rencananya juga akan ada exit tol. Sehingga dipastikan akan mampu mengembangkan wilayah lain, seperti Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar).
“Tadi oleh Pak menko marinvest diizinkan (jadi mandor). Jadi, saya akan komunikasi intens dengan Pak Bupati akan sering datang ke sini, mengecek satu-satu pelaksanaan penataan,” tandas Ganjar. (Eno)
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!