Desain Kamar Anak, Tampil Stylish dan Bisa Dipakai Jangka Panjang

oleh

[ad_1]

Desain kamar anak umumnya menonjolkan kesan playful, warna cerah, atau ornamen yang catchy. Namun, daya pakai juga perlu menjadi pertimbangan.

WALAU saat ini usia anak masih balita, konsep desain kamar anak idealnya bisa long-term using atau penggunaan jangka panjang. Bukan hanya memenuhi kebutuhan anak pada usianya kini. ”Unsur playful tetap ada, tapi dibarengi dengan fungsi. Storage-nya disahakan tetap luas supaya bisa dipakai sampai anak besar,” terang Mira Octaviary, founder Rumah Louie Project.

Hal itu terlihat pada salah satu project renovasi kamar anak perempuan berusia 5 tahunan. Kamar berukuran 3,5 x 4 meter tersebut didesain classy modern. Tempat tidur menggunakan model house bed. Yang menjadi focal point adalah wall panel backdrop pada sisi dinding belakang tempat tidur. Mengaplikasikan permainan wainscoting dengan warna hijau sage yang sedang tren tahun ini.

Elemen tersebut merupakan lemari built-in yang tingginya full sampai ke ceiling. Seamless dengan desain ala city view yang menguatkan kesan classy modern. ”Catchy untuk usia anak saat ini dan masih relate dengan preferensi dan perkembangan milestone dia nanti,” kata Mira. Tampilan ruangan makin stylish.

FOCAL POINT: Wainscoting backdrop dengan tone hijau sage yang merupakan lemari built in. Sisi dinding lainya dilapisi walpaper. (Rumah Louie Project for Jawa Pos)

Jika kamar anak seringnya hanya memuat drawer atau lemari console, Mira prefer lemari built-in berukuran besar. Storage yang lapang tersebut bisa memenuhi kebutuhan penyimpanan barang-barang anak ketika beranjak remaja, bahkan sampai kuliah. ”Untuk built-in furniture, kami pilih yang relatif netral,” lanjutnya.

Unsur playful dihadirkan lewat ornamen-ornamen. Mulai wall decor, wallpaper, hingga aksesori. Sisi dinding lainnya tampak dilapisi wallpaper bermotif forest. Terdapat drawer, kursi, toy storage, dan ornamen pengukur tinggi badan anak.

(Rumah Louie Project for Jawa Pos)

Permainan wall backdrop juga diaplikasikan pada project kamar anak laki-laki. Kali ini usianya sekitar 12 tahun. Maka, Mira menuangkan warna-warna yang agak lebih ”mature”. Antara lain, sky blue, abu-abu, dan hitam.

”Konsepnya ambience city view di malam hari. Jadi, dindingnya warna biru langit, rumah-rumahnya warna hitam,” terang Mira yang workshop-nya untuk @rumahlouieproject berlokasi di Sawangan, Depok, tersebut. Untuk melengkapi suasana kota di malam hari, Mira menambahkan LED strips di belakang rumah-rumah. ”Itu juga berfungsi sebagai lampu tidur. Lampu utama dimatikan, dapet deh ambience kota di malam hari,” ujarnya.

(Rumah Louie Project for Jawa Pos)

HIGHLIGHT

  • House bed pada kamar anak perempuan tidak permanen. Struktur dan pagarnya bisa dilepas ketika nanti anak sudah lebih besar dan tidak lagi memerlukan ”pagar” di tempat tidur.
  • Finishing wall panel backdrop di kamar anak perempuan menggunakan duco, sedangkan pada kamar anak laki-laki pakai HPL. Jika terkena noda, cukup dilap dengan kanebo/kain atau dibersihkan dengan vacuum cleaner.
  • Pada kamar anak laki-laki, area tidur dan area belajar dikonsep seperti panggung. Naiknya 15–20 sentimeter. ”Bagian dasarnya dijadikan storage,” ujar Mira. Unik sekaligus multifungsi.
  • Material panggung menggunakan plywood dengan lapisan-lapisan yang aman untuk menopang berat hingga sekitar 150 kilogram. Di area belajar ditambahkan matras kecil untuk alas duduk saat mengerjakan tugas.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.