[ad_1]
JawaPos.com – Tim atletik menjadi rombongan terakhir yang berangkat ke Tokyo, Jepang. Mereka dijadwalkan berangkat ke Negeri Sakura pada Sabtu (24/7) mendatang. Atau sehari setelah upacara pembukaan.
Tim atletik mengirimkan dua sprinter. Mereka adalah Lalu Muhammad Zohri yang lolos setelah mencapai limit lari 100 meter. Serta Alvin Tehupeiroy yang mendapat wild card.
Sayangnya, pandemi Covid-19 membuat uji tanding Zohri belum maksimal. Zohri sempat mencicipi test event di Olympic Stadium pada Mei lalu. Dalam event bertajuk World Athletic Continental Gold Tokyo 2020 itu, dia finis ketujuh dengan waktu 10,34 detik.
Sebelumnya Zohri hampir dua tahun tidak mengikuti kejuaraan internasional. Dia terakhir tampil di luar negeri saat kejuaraan dunia di Qatar pada September 2019. Saat itu Zohri gagal menembus semifinal dan meraih waktu 10,36 detik.
Dalam Olimpiade nanti PB PASI memang tidak memberikan target muluk-muluk. Mei lalu Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengatakan, jika Zohri bisa masuk babak kedua, itu sudah menjadi capaian yang bagus.
Apalagi bisa mempertajam waktu lebih baik dari rekornya, yaitu 10,03 detik. Rekor itu dia bukukan ketika tampil di Golden Grand Prix Osaka 2019, Jepang.
”Persiapan sudah cukup baik dan siap bertanding. Persaingan di Olimpiade berat ya, apalagi lawannya kelas dunia semua. Harapan saya bisa memecahkan waktu terbaik sih,” kata juara dunia U-20 2018 tersebut.
Alvin menargetkan hal yang sama. Saat ini dia memiliki catatan waktu terbaik lari 100 meter dalam waktu 11,64 detik. Hasil itu dia raih saat Kejurnas Atletik 2019. Alvin menyimpan harapan bisa memecahkan rekornas 100 meter. Rekor tersebut sudah berusia 21 tahun. Rekor itu dipegang Irene Truitje Joseph dengan 11,56 detik saat SEA Games 1999.
”Target memecahkan rekor pasti ada. Tetapi, saya tidak mau terlalu memikirkan hal itu. Saya lebih fokus untuk bisa memperbaiki catatan waktu terbaik,” kata Alvin.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!