Di Surabaya, Sekolah Mungkin Pakai GeNose, di RHU Tes Saliva

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Protokol-protokol baru pencegahan Covid-19 sedang disusun berbagai pihak untuk memutus mata rantai persebaran virus korona jenis baru. Di sektor pendidikan, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya sedang mengkaji kemungkinan penggunaan GeNose untuk siswa dan guru sebelum masuk sekolah. Di restoran dan kafe ada protokol pengujian tes saliva atau air liur.

Kepala Dispendik Surabaya Supomo mengatakan, pihaknya terus berupaya menyiapkan sekolah tatap muka. Sebab, sesuai dengan informasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sekolah akan kembali dibuka pada Juli.

Saat ini pihaknya tengah mengkaji pemakaian GeNose. Tujuannya, memastikan alat itu berfungsi optimal untuk mencegah persebaran Covid-19 di sekolah. ’’Kami sedang mengumpulkan pendapat para pakar,’’ terang Supomo kemarin.

Tes korona dengan alat GeNose sudah jamak digunakan bagi calon penumpang kereta api. Teknisnya cukup mudah. Calon penumpang diminta mengembuskan udara pada tabung khusus. Kemudian, sensor di dalam tabung itu mendeteksi adanya partikel virus atau tidak.

Persiapan lain yang dilakukan Dispendik Surabaya adalah dengan menggeber vaksinasi. Seluruh tenaga pendidikan harus menjalani imunisasi sehingga pengajar tidak terpapar Covid-19.

Sementara itu, Persatuan Pekerja Rumah Hiburan Umum (Peperhu) Jatim juga berupaya menyusun protokol agar para pengunjung yang hendak masuk ke RHU bebas dari Covid-19. Sebab, nyaris setahun lebih RHU tak boleh buka karena pandemi.

Uji coba tes saliva itu digelar di Buro Beer Garden Café kemarin. Di depan kafe, ada dua petugas yang mengenakan baju hazmat. Ely Ernawati menjadi tamu pertama yang mencoba tes itu. Setelah duduk, dia diminta membuka mulutnya. Lalu, cotton swab dimasukkan tidak sampai masuk ke tenggorokan. Sebatas rongga mulut saja.

Setelah itu, cotton swab ditarik dan air liur dimasukkan pada tabung kecil, lantas dideteksi dengan alat khusus. Selang lima menit, hasil tes keluar dengan memperlihatkan garis satu. Tanda tersebut menunjukkan tak ditemukan virus korona pada perempuan 27 tahun itu. ’’Alhamdulillah sehat,’’ ucapnya.

Bendahara Peperhu Jatim Johnsuy menjelaskan, Buro Beer Garden Café menjadi contoh pemakaian tes saliva. Tes tersebut bakal diberlakukan di seluruh RHU di Surabaya dan sekitarnya. ”Tes memakai saliva itu pertama karena mudah dan cepat. Sedangkan kedua, tingkat akurasinya tinggi,” jelas Johnsuy.

Pengunjung yang dinyatakan positif dilarang masuk ke kafe. Mereka akan diantar menuju kendaraan untuk kembali pulang. Sementara itu, yang negatif diperbolehkan masuk. ’’Ini menjaga kesehatan dan kenyamanan pengunjung lain,’’ paparnya.

Baca Juga: Pakar Statistika ITS, Kresnayana Yahya Meninggal Dunia

Johnsuy menambahkan, RHU sudah satu tahun tutup. Alhasil, pengusaha menanggung kerugian. Dia berharap dengan tes saliva, usaha hiburan mendapatkan lampu hijau. ’’Sehingga bisa kembali buka,’’ jelasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.