Di Suramadu Tunjukkan Surat atau Tes, di Sampang Acak Saja

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Di Jembatan Suramadu, sudah tiga hari ini digelar tes usap antigen kepada pengendara yang datang dari arah Bangkalan menuju Surabaya. Dan, sampai kemarin pukul 12.00 saja, hasil pemeriksaan menunjukkan puluhan orang dinyatakan positif.

Pengawasan juga dilakukan di penyeberangan Ujung–Kamal. Kabupaten Sampang yang berbatasan dengan Kabupaten Bangkalan pun melakukan upaya penyekatan.

Suramadu menghubungkan Jawa dengan Madura. Wilayah di sisi Jawa adalah Kota Surabaya, sedangkan di sisi Madura adalah Kabupaten Bangkalan yang sekarang tengah menjadi sorotan akibat lonjakan kasus positif Covid-19. Karena itu, pintu masuk ke Surabaya yang juga ibu kota Jawa Timur dijaga dengan ketat.

Pantauan Jawa Pos kemarin (7/6), arus lalu lintas di exit Jembatan Suramadu telah kembali normal. Meski ramai, tidak sampai terjadi kemacetan. Jauh dibandingkan pada Minggu (6/6) yang diwarnai kemacetan panjang hingga berkilo-kilometer.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum menjelaskan, arus lalu lintas kembali lancar mulai dini hari kemarin. Itu terjadi setelah diadakan rapat koordinasi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan Polda Jawa Timur, Polrestabes Surabaya, Pemkot Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, TNI, dan Kabupaten Bangkalan.

Gubernur Jatim menginstruksikan, selain Kota Surabaya, Kabupatan Bangkalan juga menggelar tes usap antigen di wilayahnya. Khususnya di seputaran pintu masuk Jembatan Suramadu menuju Surabaya.

Bagi warga yang telah di-swab dan hasilnya negatif, yang bersangkutan diberi tanda. Misalnya, surat bebas Covid-19 dan stiker bertulisan bebas Covid-19 Jawa Timur. ”Dari dua pilihan itu, pihak Bangkalan memilih memberikan stiker, lalu menempelkan di kendaraan mereka masing-masing,” ujar Ganis di exit Jembatan Suramadu kemarin siang.

Adanya pemeriksaan swab antigen di Bangkalan secara otomatis mengurangi para petugas di sisi Surabaya. Pemeriksaan hanya difokuskan pada kendaraan tanpa stiker bebas Covid-19. Dengan begitu, sebagian anggota dialihkan untuk melakukan penjagaan pada titik lain.

”Khususnya titik yang dijebol pengendara untuk kabur dari pemeriksaan,” ucap dia.

Guna mencegah adanya penyalahgunaan, stiker hanya berlaku satu hari dan dicantumkan tanggal stiker tersebut dikeluarkan. Tapi, di sisi lain, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menilai pemberlakuan stiker bebas Covid-19 yang dikeluarkan Bangkalan kurang efektif lantaran bisa disalahgunakan. Karena itu, per hari ini Eri menegaskan, stiker bebas Covid-19 tidak lagi berlaku untuk masuk ke Kota Pahlawan.

Semua warga dari arah Bangkalan yang masuk ke Surabaya harus menyertakan surat bebas Covid-19. ”Jika tidak, mereka wajib menjalani swab antigen dan baru boleh melanjutkan perjalanan setelah dinyatakan negatif,” ujar Eri.

Sementara itu, Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko menyatakan, persebaran Covid-19 di Bangkalan masuk kategori mengkhawatirkan. Karena itu, penyekatan tidak hanya dilakukan di Suramadu, tapi juga di penyeberangan Ujung–Kamal.

’’Penyekatan dilakukan sampai angka Covid-19 di Madura, khususnya Bangkalan, bisa dikendalikan,” ucap polisi dengan tiga melati di pundak itu.

Baca juga: Kota Tasikmalaya Sampai Kehabisan Peti Jenazah

Untuk wilayah daratan, Kabupaten Bangkalan bertetangga dengan Kabupaten Sampang. Penyekatan juga dilakukan di perbatasan dua kabupaten tersebut. Misalnya, yang dilakukan di Jalan Raya Torjun pada Minggu malam (6/6).

Kegiatan tersebut melibatkan personel TNI, Polri, dan dinas kesehatan. Selain melakukan penyekatan, tim gabungan memeriksa dokumen kependudukan, kelengkapan prokes, hingga swab antigen.

Menurut Kasubbaghumas Polres Sampang Iptu Sunarno, penyekatan dan pemeriksaan dokumen tersebut dilakukan terhadap semua pengguna jalan. ”Kami mengimbau pengguna jalan mematuhi prokes. Termasuk minta pengguna jalan menerapkan 5M dalam kehidupan sehari-hari untuk memutus persebaran Covid-19,” katanya kepada Jawa Pos Radar Madura.

Dia menjelaskan, tim gabungan juga melakukan tes swab antigen secara acak kepada pengendara. ”Ada 17 pengguna jalan yang kami tes. Hasilnya negatif semua,” ungkapnya.

Dia menambahkan, penyekatan dan pemeriksaan dokumen tersebut akan dilaksanakan sesuai perkembangan kasus Covid-19 di Madura. ”Kita akan bahas di internal. Apakah dilakukan secara terus-menerus atau tidak,” terangnya.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.