[ad_1]
JawaPos.com – Dokter biasanya akan memberikan tata laksana yang berbeda pada pasien diabetes. Jika gula darahnya masih terkontrol, mereka cukup mengubah gaya hidup dan mengendalikan asupan serta berat badan.
Namun, banyak pula pasien yang harus mengonsumsi obat-obatan karena juga menderita penyakit komplikasi lainnya seperti darah tinggi.
Para peneliti menyimpulkan bahwa dukungan jangka panjang sangat penting untuk mempertahankan penurunan berat badan. Diabetes adalah kondisi medis yang menjangkiti sekitar 463 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2019. Orang dengan kondisi yang disebut sindrom metabolik sekitar lima kali lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2. Misalnya rentan pada mereka dengan resiko tekanan darah tinggi (hipertensi), obesitas, gangguan toleransi glukosa, resistensi insulin, trigliserida meningkat, kolesterol lipoprotein densitas tinggi.
Orang yang mengidap diabetes tipe 2 memiliki peluang lebih besar untuk mengalami serangan jantung, stroke, penyakit ginjal kronis, kerusakan saraf (neuropati), dan penyakit mata (retinopati). Sekitar 85 persen pasien dengan diabetes tipe 2 akan memerlukan pengobatan untuk tekanan darah tinggi.
Meskipun obat antihipertensi efektif menurunkan tekanan darah, beberapa obat, seperti β-blocker dan diuretik thiazide, mungkin memiliki efek samping atau memperburuk kontrol glukosa darah. The American Diabetes Association memperkirakan bahwa 33-49 persen orang dengan diabetes gagal mencapai kontrol glikemik darah, tekanan darah, dan lipid darah.
Dilansir dari Medical News Today, Kamis (3/6), modifikasi gaya hidup, seperti penurunan berat badan ternyata dapat membantu. Penurunan berat badan dapat secara efektif mengurangi tekanan darah sekitar 1 milimeter merkuri (mmHg) untuk setiap kilogram (kg) berat badan yang hilang. Namun, pedoman praktik klinis saat ini tidak merekomendasikan penarikan percobaan obat antihipertensi selama program penurunan berat badan yang dikelola secara medis untuk penderita diabetes yang kelebihan berat badan.
Dalam Uji Klinis Remisi Diabetes (DiRECT), peneliti di Universitas Glasgow dan Newcastle di Inggris menunjukkan bahwa program manajemen berat badan intensif yang didorong oleh perawatan primer, Counterweight-Plus menghasilkan remisi diabetes tipe 2 (atau diabetes sembuh sementara). Hal itu terjadi pada 46 persen dari peserta pada usia 12 bulan.
Selama fase penggantian diet total awal, peserta menjalani penarikan terencana semua obat tekanan darah untuk mencegah tekanan darah rendah saat berdiri dari duduk atau berbaring. Peneliti memeriksa kembali data dari penelitian ini untuk menentukan keamanan penghentian obat tekanan darah dan sejauh mana penurunan tingkat tekanan darah pada peserta dengan dan tanpa hipertensi. Dan penerbitan hasil dari analisis post-hoc ini di sudah terbit di jurnal Diabetologia.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!