[ad_1]
JawaPos.com – Ada harapan besar pada holding badan usaha milik negara (BUMN) pangan yang segera terbentuk tahun ini. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai calon induk holding BUMN pangan harus bisa mewujudkan transformasi. Prioritas utamanya ialah menjaga ketahanan pangan nasional.
Dirut PT RNI Arief Prasetyo menjelaskan, agenda pertama holding ialah meningkatkan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan. Caranya dengan memperluas lahan.
Holding akan meningkatkan kemitraan, melakukan transparansi harga, dan menurunkan biaya logistik lewat konsolidasi supply chain. “Sebenarnya latar belakang pembentukan holding BUMN pangan adalah visi-misi pemerintah dalam transformasi pangan,” ujarnya kemarin (29/4).
Menurut dia, ketahanan pangan nasional belum ideal. Berdasar Global Food Index, Indonesia berada di urutan ke-62 dari 113 negara.
“Kami ingin meningkatkan inklusivitas atau kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak. Selama ini, yang jadi ukurannya adalah nilai tukar,” tambahnya.
Sebelum holding terbentuk, perlu disiapkan project management office (PMO) untuk mengawal project charter percepatan. PMO bergerak di bidang pengembangan bisnis, investasi, SDM, optimalisasi aset, IT, dan good corporate governance.
Sementara itu, Toto Pranoto selaku pengamat BUMN dari Lembaga Manajemen FEB Universitas Indonesia menilai pembentukan holding BUMN pangan positif. Holding bisa berdampak pada penguatan nilai dan kinerja perusahaan pelat merah di sektor pangan.
“Apalagi, banyak masalah besar yang dihadapi BUMN pangan. Baik itu off farm maupun on farm,” ucapnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!