Diskon Listrik Berlanjut, tapi Dipangkas

oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Masyarakat dan pelaku usaha bisa tetap menikmati diskon tarif listrik. Sebab, pemerintah memutuskan kembali memberikan stimulus sektor ketenagalistrikan meski besaran diskon kali ini berbeda dengan yang berlaku sebelumnya.

Pada kuartal I, pelanggan rumah tangga golongan 450 VA dan 900 VA mendapat diskon masing-masing 100 persen dan 50 persen. Mulai bulan depan, diskon untuk masing-masing pelanggan tersebut sebesar 50 persen dan 25 persen.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menjelaskan, kondisi perekonomian yang makin membaik menjadi alasan pemangkasan stimulus listrik menjadi 50 persen. ’’Untuk triwulan kedua dengan membaiknya perekonomian nasional, kemudian diputuskan bahwa pemberian diskon tarif sebesar 50 persen (dari yang sebelumnya diberikan),’’ ujarnya di Jakarta kemarin (9/3).

Perbaikan ekonomi itu tecermin dari peningkatan konsumsi listrik. Dia mencontohkan stimulus berupa pembebasan rekening minimum pada pelanggan industri. Stimulus itu memberikan keringanan bagi pelanggan yang pemakaian listriknya di bawah kWh minimum (40 jam nyala) cukup membayar sesuai pemakaian sebenarnya.

Rida memerinci, total anggaran yang dibutuhkan untuk stimulus diskon tagihan listrik sejak Januari–Juni 2021 mencapai Rp 5,67 triliun. Perinciannya, jumlah stimulus listrik pada triwulan I 2021 sebesar Rp 3,79 triliun. Lalu, pada triwulan II 2021 Rp 1,88 triliun.

Sejalan dengan itu, PLN kembali memberikan harga spesial biaya penyambungan tambah daya bagi konsumen. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menuturkn, hal itu diharapkan bisa memberi kemudahan bagi pelanggan yang ingin menambah daya listrik.

Terdapat dua produk yang ditawarkan, yaitu Super Electrilife dan Superhemat UMKM yang berlaku hingga 31 Maret 2021. Melalui program tersebut, pelanggan hanya perlu membayar Rp 202.100 dari harga normal sampai dengan Rp 4,9 juta untuk tambah daya dari 1.300 VA ke 5.500 VA atau sampai dengan Rp 10 juta untuk tambah daya dari 450 VA ke 11.000 VA.

Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim) mengatakan, stimulus yang diberikan PLN bakal memacu kinerja penyaluran listrik. Pasalnya, selama pandemi banyak pelanggan yang melakukan penambahan daya. ’’Kami mencatat (di Jatim) ada sekitar 227 ribu permohonan perubahan daya selama pandemi. 29 ribu di antaranya merupakan pelanggan bisnis,’’ ungkapnya kepada Jawa Pos kemarin.

Menurut dia, stimulus yang ditujukan ke UMKM bakal mendongkrak kinerja PLN di sektor bisnis wilayah Jatim.

“Untuk tahun ini, kami menargetkan pelanggan bisnis di Jatim bisa bertambah 22 ribu jiwa,” imbuhnya.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.