[ad_1]
JawaPos.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa terdapat kenaikan purchasing order atau pembelian mobil di dalam negeri hingga 190 persen. Hal ini terjadi akibat kebijakan relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) nol persen.
“Itu purchase order, jadi artinya ada pembelanjaan hampir mendekati itu (190 persen). Pembelian mobil yang menikmati relaksasi PPnBM yang mereka harus inden (membayar dahulu tapi pengiriman produk menunggu),” ungkap dia di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/4).
Ketika melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang beberapa waktu lalu, dia juga sudah mengingatkan agar para produsen bersiap-siap atas lonjakan permintaan ini. Sebab, jika tidak, maka produsen mobil tidak akan mampu menangkap permintaan pasar.
“Saya sebetulnya waktu kunjungan ke Tokyo beberapa waktu lalu sudah mengingatkan kepada seluruh produsen bahwa mereka harus siap, karena ini sesuai dengan prediksi kita. Kalau produsen tidak siap, dia ngga bisa meet the demand, nggak bisa (penuhi) demand-nya sehingga harus inden,” imbuhnya.
Dari skema inden ini, terlihat bahwa produsen otomotif terlihat kewalahan atas permintaan yang tinggi tersebut. Pasalnya, mereka ketika ada pembelian, barang tersebut akan keluar karena memiliki stok yang cukup. Namun sekarang karena produksinya sedikit, maka ditahan lebih lama.
“Inden ini kan yang kita khawatir itu dinamika sekarang, dia melakukan purchase order dan delivery. Itu yang kita cermati. Memang produsen otomotif itu kebiasaannya tidak melakukan inventori lebih lama. Karena apa? Yang mereka pesan sebagai bahan baku itu yang langsung diproduksi,” ujarnya.
baca juga: Makin Banyak Masyarakat Beli Mobil, Jokowi: yang Memproduksi Kewalahan
Pihaknya juga sudah memperkirakan bahwa akan ada peningkatan yang luar biasa akibat diskon PPnBM 100 persen tersebut. Saat ini, pihaknya terus melakukan pengawasan atas proses produksi dan transaksi tersebut.
“Ini sejak awal memang sudah kita prediksi bahwa ini akan ada kewalahan dan ada gap antara demand akibat PPnBM dan suplai produsen itu sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu di lain waktu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap industri otomotif dalam negeri dapat kembali meningkatkan kapasitas produksinya. “Juga bukan ngurus pasar dalam negeri, tapi bergerak ke pasar-pasar ekspor. Saya lihat peningkatannya sudah baik tetapi kita ingin ditingkatkan lagi,” tuturnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!