Dispendik Surabaya Prediksi Pendaftar PPDB Jalur Kitab Suci Membeludak

oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya memprediksi potensi pendaftar jalur prestasi akan membeludak. Jalur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur tersebut akan dibuka pendaftarannya pada 16–20 Juni.

Pelaksana Tugas Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Surabaya Tri Aji Nugroho mengatakan, jalur prestasi PPDB 2021 diperuntukkan bagi dua kategori. Yakni siswa yang memiliki nilai rapor sekolah (NRS) Kota Surabaya dan juga juara perlombaan. Juara perlombaan itu bisa karena menang lomba-lomba dan juga bisa karena hafal atau menguasai kitab suci.

”Khusus yang hafal atau menguasai kitab suci ini, kami (pemkot) menggandeng pihak berwenang seperti Kemenag dan tokoh agama untuk melakukan pengujian. Karena ini tidak hanya berlaku bagi agama Islam, tapi juga agama lain seperti Kristen, Katholik, Budha, dan Konghucu,” kata Aji pada Sabtu (12/6).

Hingga saat ini, siswa yang mengikuti tes jalur penghafal atau yang kitab suci sudah cukup banyak. Jumlahnya 233 siswa, yang terdiri atas 90 siswa yang mengikuti tes di Kemenag dan juga 143 siswa penerima beasiswa hafidz Quran dari Pemkot Surabaya melalui Dispendik Surabaya.

”Jadi beberapa tahun ini, kami punya program beasiswa bagi hafidz Quran. Pada akhir April, mereka sudah dilakukan tes dan mendapatkan beasiswa. Jumlahnya sekitar 143 siswa kelas 6 SD. Nah, mereka ini juga berhak mendaftar di jalur prestasi pada PPDB 2021 ini,” terang Tri Aji Nugroho.

Aji merinci potensi pendaftar jalur prestasi dari sisi agama, khusus siswa yang beragama Islam diprediksi sekitar 177 pendaftar, terdiri atas penerima beasiswa hafidz Quran sebanyak 143 siswa ditambah 34 siswa yang mengikuti tes di Kemenag. Kemudian yang beragama Hindu 11 siswa, Agama Katolik 9 siswa, dan Agama Kristen 36 siswa.

”Sekali lagi, ini adalah potensi pendaftar yang mungkin akan ikut dalam jalur prestasi khusus penghafal atau menguasai kitab suci,” ujar Tri Aji Nugroho.

Meski begitu, Aji memastikan, para penghafal atau yang menguasai kitab suci ini tidak serta merta lolos masuk SMP. Namun, tetap bergantung pada keinginan siswa dan orang tua siswa, apakah akan menggunakan jalur prestasi itu atau tidak. Apalagi, pembukaannya akan dilakukan pada 16 Juni.

”Karena bisa saja mereka menggunakan jalur afirmasi atau jalur yang lain. Jadi sekali lagi, mereka nanti tetap harus melakukan pendaftaran pada 16 Juni. Karena tes di Kemenag itu hanya untuk menguji bahwa dia benar-benar memiliki kemampuan dalam menghafal kitab sucinya,” tutur Tri Aji Nugroho.

Bila dia tidak mendaftar di jalur prestasi pada saat dibukanya pendaftaran pada 16 Juni, berarti secara otomatis dia tidak ingin mengikuti jalur prestasi tersebut. Sebab, bisa jadi siswa tersebut sudah diterima di jalur afirmasi, sehingga tidak perlu lagi ikut jalur prestasi.

Aji mengimbau kepada siswa dan orang tua untuk pandai-pandai melihat potensi sekolah yang akan dituju atau sekolah yang dipilih. Sebab, akan ada dua sekolah yang bisa dipilih.

”Jangan memaksakan bertumpuk di satu sekolah. Kami imbau pilihan pertama adalah sekolah yang memang dituju atau dipilih sesuai keinginan, kemudian untuk pilihan sekolah kedua diharapkan yang dekat dengan rumahnya, sehingga kami harap pendaftar di jalur prestasi ini bisa diterima semuanya,” kata Tri Aji Nugroho.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.