Disukai Banyak Orang, 5 Makanan Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Stroke

oleh

[ad_1]

Angka penyakit tidak menular semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satunya adalah stroke.

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan RI, menurut keterangan dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr. Cut Putri Arianie, MHKes, stroke menjadi penyebab kematian peringkat pertama di Indonesia, disusul dengan penyakit jantung.

Seseorang bisa terkena stroke akibat suplai darah ke otak berkurang akibat adanya penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau karena pembuluh darah pecah (stroke hemoragik). Penderitanya dapat mengalami kelumpuhan hingga kematian.

Meski termasuk penyakit mematikan, stroke sebenarnya bisa dicegah. Di antaranya dengan menghindari atau membatasi konsumsi jenis makanan yang bisa menyebabkan stroke. Apa saja makanan yang dimaksud?

1. Makanan yang mengandung lemak jahat

Disukai Banyak Orang, 5 Makanan Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Stroke

Jenis lemak jahat yang terkandung dalam makanan terdiri dari lemak trans dan lemak jenuh. Keduanya bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL).

Melansir Healthline, lemak trans biasanya digunakan pada pangan kemasan untuk meningkatkan umur simpan. Selain bisa meningkatkan risiko stroke, lemak trans juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Bahaya lemak trans telah diteliti dan dilaporkan dalam jurnal Diabetology & Metabolic Syndrome. Kesimpulannya, penambahan asupan energi yang diperoleh dari lemak trans berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 23 persen.

Sayangnya, banyak produk makanan di sekitar kita yang mengandung lemak trans setidaknya hampir 0,5 gram, yang membuat konsumsi lemak trans dalam sehari bisa melebihi batas. Menurut keterangan dari American Heart Association (AHA), konsumsi lebih dari 2 gram akan meningkatkan risiko aterosklerosis, stroke, diabetes, dan kanker.

Beberapa jenis makanan yang tinggi akan kandungan lemak trans antara lain adalah, donat, cookies, atau makanan yang dipanggang, keripik, popcorn, makanan yang digoreng dengan suhu tinggi serta menggunakan minyak yang telah berulang kali dipakai, margarin, mentega, creamer, piza, dan jenis makanan cepat saji lainnya.

Selain lemak trans, lemak jenuh juga perlu dibatasi asupannya. Lemak jenuh ini diketahui banyak terdapat pada pangan hewani. Misalnya susu dan krim tinggi lemak, mentega, daging merah, dan kulit ayam.

Mengurangi asupan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh selain bisa menurunkan tingkat kolesterol, juga dapat mencegah hipertensi, yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit stroke.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Hypertension menemukan, mengurangi konsumsi kolesterol terbukti mampu menurunkan tekanan darah sistolik. Penurunan tekanan darah sistolik yang meskipun kecil, misalnya 2 mmHg, tetapi bisa mengurangi tingkat kematian akibat stroke hingga 6 persen, dan penyakit jantung koroner sebanyak 4 persen.

Dengan kata lain, mengurangi makanan kolesterol tinggi akan berpengaruh signifikan terhadap penurunan risiko stroke.

2. Makanan asin

Disukai Banyak Orang, 5 Makanan Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Stroke

Dalam sebuah laporan yang dimuat dalam Journal of the American College of Cardiology, disebutkan pentingnya peran natrium (komponen utama pada garam) terhadap keseimbangan cairan tubuh. Berlebihan asupan garam telah dihubungkan dengan peningkatan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular (stroke dan penyakit jantung).

Mengutip Healthline, garam meja mengandung sekitar 40 persen natrium. Asupan natrium berdasarkan rekomendasi AHA tidak melebihi 2.300 miligram per hari, yaitu setara dengan 1 sendok teh garam.

Walaupun kamu sudah berusaha membatasi pemakaian garam meja saat memasak, kamu tetap bisa memiliki asupan garam berlebih lewat konsumsi berbagai pangan olahan ataupun makanan kemasan. Beberapa jenis makanan yang diketahui tinggi kadar garam antara lain adalah, piza, daging olahan (sosis, daging asap, bakso, dan sebagainya), keripik, roti, mi serta bumbu instan, dan sebagainya.

Untuk menurunkan risiko stroke, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah membatasi konsumsi garam. Berdasarkan studi, pengurangan konsumsi garam skala sedang bisa memberi pengaruh yang signifikan, yakni penurunan penyakit kardiovaskular dan stroke hingga 20 persen.

3. Makanan dan minuman manis

Disukai Banyak Orang, 5 Makanan Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Stroke

Masih jarang yang menyadari, konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan tak hanya dapat menyebabkan diabetes, tapi juga meningkatkan risiko stroke.

Melansir laman resmi Stroke Association, kandungan gula berlebih dalam darah bisa merusak pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah jadi kaku, serta memicu terjadinya penumpukan lemak. Kondisi tersebut mendorong terjadinya penggumpalan darah, dan jika terjadi di otak bisa memicu stroke.

4. Daging merah

Disukai Banyak Orang, 5 Makanan Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Stroke

Walaupun rasanya enak, ada baiknya hindari mengonsumsi daging merah terlalu sering. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di jurnal Stroke tahun 2012, terbukti bahwa konsumsi daging merah, baik segar maupun olahan, berhubungan dengan peningkatan risiko stroke total dan stroke iskemik.

Sebaliknya, mengonsumsi sumber protein selain daging merah bisa menurunkan risiko stroke. Kesimpulan ini diperoleh lewat hasil studi yang dimuat dalam jurnal Stroke tahun 2011.

Penelitian tersebut menyimpulkan, mengganti satu porsi daging merah dengan satu porsi daging unggas per hari mampu menurunkan risiko stroke hingga 27 persen. Sementara itu, konsumsi sumber protein lain yakni kacang-kacangan mampu menurunkan risiko stroke sebanyak 17 persen, ikan sebanyak 17 persen, dan susu rendah lemak sebanyak 11 persen.

Hayo, yang senang makan daging hampir setiap hari, mulai sekarang direm, ya. Sebaiknya dikombinasikan dengan sumber protein jenis lain. Selain bisa menambah variasi rasa, juga penting untuk mencegah stroke.

5. Makanan cepat saji

Disukai Banyak Orang, 5 Makanan Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Stroke

Makanan cepat saji, dikenal pula dengan istilah junk food atau fast food, termasuk di dalamnya piza, ayam goreng atau ikan goreng tepung, burger, kentang goreng, juga minuman bersoda ini memang digemari banyak orang.

Namun, makanan cepat saji diketahui tinggi akan kalori, natrium atau garam, juga gula. Mengutip laman Safety+Health, jenis makanan tersebut, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Heart & Stroke Foundation Centre for Stroke Recovery, bisa meningkatkan risiko stroke pada usia muda.

Penelitian tersebut melibatkan tikus percobaan yang diberi dua jenis pelet yang berisi makanan sehat dengan junk food, termasuk air putih dan minuman bersoda. Hasilnya, tikus-tikus itu lebih memilih pelet berisi junk food.

Setelah dua bulan mengonsumsinya, tikus-tikus tadi menunjukkan tanda-tanda mengalami sindrom metabolik, yakni serangkaian gangguan kesehatan, seperti hipertensi dan obesitas abdominal (perut buncit) yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Tikus-tikus percobaan itu bisa disetarakan dengan manusia yang berusia 16-22 tahun. Hasil pengamatan inilah yang membuat para ahli menyimpulkan, orang berusia 30-40 tahun dapat terkena stroke apabila berlebihan mengonsumsi makanan cepat saji.

Supaya terhindar dari sindrom metabolik, para ahli menyarankan olahraga teratur dan diet seimbang. Sehingga risiko berbagai penyakit serius dapat ditekan.

Apakah kamu termasuk yang gemar mengonsumsi satu, beberapa, atau semua jenis makanan dan minuman yang disebutkan di atas tadi? Bila ya, sebaiknya kurangi dan batasi. Perbanyak konsumsi makanan sehat dan terapkan pola makan sehat bergizi seimbang, olahraga teratur, tidur cukup, serta kelola stres dengan baik agar tubuhmu selalu sehat dan bugar.

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.