[ad_1]
Selain drama Korea yang senantiasa menarik penonton, NET. menayangkan drama negara lain yang penontonnya tak kalah banyak. Yakni, drama Turki. Setelah Hercai dan Zalim, kini NET. menayangkan drama kolosal Turki berjudul Kurulus: Osman. Cerita sejarah dengan bumbu mitologi dan juga drama romansa.
—
KURULUS: Osman merupakan lanjutan dari serial kolosal Turki Dirilis: Erturgrul. Osman Bey (Burak Ozcivit) merupakan putra dari Ertugrul Gazi dan Halime Sultan. Kakeknya adalah Sultan Shah, pemimpin Suku Kayi dari keturunan Oghus yang membawa pengikutnya melepaskan diri dari kejaran tentara Mongol menuju wilayah Asia kecil atau Anatolia. Osman mewarisi kehebatan kakek dan ayahnya dalam berjuang sebagai pemimpin pengikutnya.
Jika di serial Dirilis: Ertugrul Osman masih sangat kecil, di serial Kurulus: Osman penonton akan menyaksikan bagaimana Osman belajar menjadi sosok penting. Mewarisi sikap kesatria sang ayah, Osman akan menjalani sebuah petualangan penting, konspirasi, dan perjuangan yang melibatkan berbagai intrik. Osman harus berhadapan dengan ambisi dari kerabat sendiri maupun invasi bangsa lain. Semuanya akan menjadi awal cerita berdirinya dinasti Utsmaniyah atau Ottoman.
Drama kolosal memiliki daya tarik pada jalan ceritanya yang sarat intrik dan juga aksi. Juga, sentuhan mitologi serta sejarah yang cukup digemari penonton Indonesia. ’’Ini kali pertama NET. menayangkan drama Turki kolosal,” ujar Nugroho Agung Prasetyo, brand communication NET., saat dihubungi Jawa Pos Jumat siang (23/7).
Agung menjelaskan, berdasar pantauan timnya, peminat drama Turki juga tak kalah antusias dengan penggemar drama Korea. Bahkan, mereka memiliki komunitas aktif. Salah satunya adalah Dizi Community Indonesia yang turut mempromosikan Kurulus: Osman di akun Instagram mereka. Penggemar Kurulus: Osman pun kerap memenuhi kolom komentar akun Instagram NET. setiap ada unggahan tentang drama Turki yang tayang sejak 2019 itu.
Di Turki, Kurulus: Osman menjadi salah satu serial terpopuler. Dalam penayangannya di ATV Turki, serial itu mendapatkan sambutan positif dari pemirsa dengan raihan rekor rating cukup tinggi pada akhir pekan keempat penayangannya sebesar 14,46 persen. Bukan hanya di Turki, Kurulus: Osman juga populer di berbagai negara seperti Albania, Pakistan, Chechnya, Afghanistan, Aljazair, Tunisia, dan Uzbekistan.
Penggemar dizi alias serial Turki di Indonesia pun sempat meminta agar NET. menayangkan Kurulus: Osman. ’’Apalagi, kalau lihat selera orang Indonesia, mereka kan cenderung suka serial yang ada unsur mitologi, sejarah, dan juga kostum-kostum menarik. Ditambah daya tarik para aktor Turki yang cantik dan tampan,” papar Agung. Panorama khas Turki pun siap memanjakan mata para penonton.
Meskipun Kurulus: Osman adalah sekuel dari Ertugrul, serial tersebut tetap bisa dinikmati tanpa harus menyaksikan pendahulunya. Sebab, di Kurulus: Osman, fokus cerita benar-benar akan tertuju pada Osman dewasa yang di serial sebelumnya masih sangat kecil. ’’Mau nonton prekuelnya dulu boleh, tapi kalau nggak, ya nggak masalah. Tetap bisa mengikuti jalan ceritanya,” tambah Agung.
Perjuangan Osman dalam menghadapi intrik internal maupun serangan bangsa lain dinilai cocok dengan situasi pandemi saat ini. Yakni, suatu momen di mana kegigihan dan sifat pantang menyerah harus senantiasa digaungkan. Hal tersebut tampak dari jalan cerita, adegan, maupun dialog. ’’Mudah-mudahan serial drama Kurulus: Osman dapat menghibur dan menginspirasi pemirsa untuk terus bersemangat melewati pandemi saat ini,’’ tambah Yeni Anshar selaku direktur programming NET.
Bukan hanya sejarah dan perjuangan, Kurulus: Osman juga semakin menarik dengan drama romansa cinta segitiga. Dikisahkan, Osman menarik perhatian dua perempuan. Yang pertama adalah Bala Hartun (Ozge Torer). Dia adalah pelukis baik hati, tenang, sabar, tetapi rentan terhadap patah hati. Sosok perempuan kedua adalah Aygul Hatun (Buses Arslan). Dia jatuh cinta dengan Osman sehingga menjadi sangat cemburu dengan Bala Hatun, sosok yang lebih diperhatikan Osman.
Adanya unsur romansa tentu menjadi bumbu cerita Kurulus: Osman. Penonton bisa ikut terbawa suasana menyaksikan kisah cinta Osman. Selain menghadapi konflik politik dan kekuasaan, Osman harus berhadapan dengan rumitnya cinta. ’’Cerita cinta segitiga kan selalu menarik minat banyak penonton juga,” tambah Agung.
Baca Juga: Misteri Rumah Kosong di Ngagel Jaya, Surabaya
Dengan adanya konflik kekuasaan serta kisah romansa, Kurulus: Osman menawarkan cerita seru sekaligus menyentuh hati. Hingga kini, serial tersebut masih tayang di Turki. Sementara itu, di Indonesia baru ditayangkan musim pertamanya. ’’Mudah-mudahan nanti bisa kami tayangkan juga musim berikutnya sampai tamat,” pungkas Agung.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!