[ad_1]
JawaPos.com–Epidemiolog Universitas Gadjah Mada Riris Andono Ahmad mengatakan, masuknya varian baru korona B117 di Indonesia tidak perlu direspons dengan mengubah strategi atau pola pengendalian Covid-19.
”Strateginya tetap sama. Strategi akan berubah apabila model transmisinya berubah. Misalnya dari droplet ke airborne,” kata Riris seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta, Senin (8/3).
Pola pengendalian yang utama, menurut dia, tetap dengan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas, disertai dengan 3T (tracing, testing, dan treatment).
Menurut dia, pola tracing atau pelacakan kasus Covid-19 dapat dilakukan seperti biasa jika penularannya sejak awal terkendali. Namun demikian, apabila telah meluas, perlu dilakukan penapisan secara masal di komunitas.
”Jadi bukan masalah jenis virus atau mutasinya, tetapi lebih pada cara penularannya,” terang Riris Andono Ahmad.
Meski demikian, lanjut Riris, apabila intensitas penerapan 5M dan 3T tidak ditingkatkan, penularan mungkin terjadi lebih cepat mengingat daya tular B117 disebut-sebut 70 persen lebih tinggi.
Adapun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang saat ini diterapkan, bisa efektif menghambat penularan sekalipun disertai varian baru korona B117 asalkan signifikan menekan mobilitas masyarakat.
”Cara yang efektif untuk menghentikan penularan ya dengan menghentikan mobilitas. Sebab, transmisi itu kan berbanding lurus dengan mobilitas. Kalau mobilitas bisa dikurangi transmisinya juga akan berkurang,” tutur Riris Andono Ahmad.
Munculnya varian B117, kata Riris, memungkinkan memiliki dampak pada aspek kecepatan penambahan kasus yang kemudian berimplikasi pada penyediaan fasilitas kesehatan.
”Karena jumlah pasien yang dirawat meningkat, sehingga harus ada penambahan jumlah tempat tidur. Tapi untuk strategi pengendalian ya tetap sama,” ucap Riris Andono Ahmad.
Sebelumnya, Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM Gunadi minta masyarakat tidak terlalu khawatir berlebihan dengan B117. Sebab, varian baru itu belum terbukti mempengaruhi derajat keparahan pada pasien Covid-19.
Menurut Gunadi, kemenkes telah melakukan upaya yang tepat dengan melacak kontak erat dua tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Karawang yang terpapar virus Covid-19 varian baru B117, meski keduanya kini telah dinyatakan negatif.
”Yang jelas tetap lakukan protokol 5M (mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas), selama ini kan itu cukup efektif,” ujar Gunadi.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!