[ad_1]
JawaPos.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan apresiasi kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Malang Raya, Jawa Timur (Jatim) untuk terkait upaya menekan Covid-19. Yang pertama, soal sosialisasi penggunaan fasilitas isolasi terpusat (isoter). Kedua, terkait upaya menurunkan laju pertumbuhan Covid-19.
Menurut Sigit, Forkopimda Malang Raya harus mampu mempertahankan tren positif tingginya angka isoter dan terus mengoptimalkan akselerasi vaksinasi Covid-19. Muaranya jelas, demi mempercepat berbagai target termasuk herd immunity.
“Apresiasi kerja keras seluruh Forkopimda wilayah Malang Raya atas upaya menggeser pasien isoman ke lokasi isoter melalui kegiatan ‘Covid Hunter’. Hal ini perlu direplikasi ke wilayah lain untuk mengurangi tingkat fatalitas,” kata Sigit saat memimpin rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Forkopimda wilayah Malang Raya, Sabtu (11/9).
Sigit memaparkan, tingkat BOR di Jawa Timur saat ini sebesar 15 persen. Lebih rendah dari batas WHO sebesar 60 persen dan BOR nasional 16 persen. Sedangkan untuk wilayah Malang Raya, tingkat BOR sebesar 16 persen. Sedangkan tingkat BOR di Kabupaten Malang di atas BOR nasional sebesar 24 persen. Itulah kenapa, perlu meningkatkan konversi tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19.
Kapolri menekankan, menurunnya laju pertumbuhan kasus harian berdampak pada diturunkannya level PPKM. Sehingga ada pelonggaran aktivitas masyarakat yang diharapkan berdampak pada roda perekonomian. Meski demikian, dia meminta agar pengawasan protokol kesehatan (prokes) tetap harus yang ketat.
Demi memastikan keselamatan warga dari Covid-19, Sigit mengatakan bisa diterapkan strategi pengendalian Covid-19 yang sudah diatur pemerintah. Yakni, prokes 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), lalu 3T (Tracing, Testing dan Treatment), serta percepatan vaksinasi nasional. Selain itu, Forkopimda juga harus mengaplikasikan PeduliLindungi di setiap lokasi aktivitas warga.
Terkait vaksinasi, Sigit mengatakan Forkopimda harus terus dimaksimalkan dan ditingkatkan. Terutama kepada pelajar, para guru, dan pihak akademis terkait lainnya. Hal itu sebagai penguatan kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Sigit juga meminta kepada Forkopimda Malang Raya untuk mengantisipasi adanya lonjakan aktivitas masyarakat di obyek wisata. Memang, kembali bukanya obyek wisata sebagai dampak bangkitkan ekonomi. Namun, negatifnya bisa pengaruhi laju penyebaran Covid-19.
“Antisipasi munculnya fenomena revenge travel atau masyarakat membanjiri destinasi wisata pasca-pembatasan mobilitas. Kabupaten dengan level 2 sudah dapat membuka objek wisata sebesar 50 persen dengan prokes ketat dan aplikasi PeduliLindungi,” ucap Sigit.
Selain itu, Sigit menyebut harus ada kerja sama yang kuat dengan relawan agar dapat menambah kekuatan vaksinator. Sehingga capaian vaksinasi di wilayah aglomerasi dapat semakin maksimal.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!