Gempa di Surabaya, Tak Ada Gempa Susulan, Tidak Berpotensi Tsunami

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com–Gempa dirasakan masyarakat Surabaya pada Sabtu (9/4) pukul 14.08. Melalui keterangan resminya via Twitter, Badan Meteorologi Kilamtologi dan Geografi (BMKG) menjelaskan, telah terjadi gempa berkekuatan 6,7 di barat daya Malang.

”Telah terjadi gempa dengan Magnitudo 6,7, di kedalaman 25 km, 10 April 14.00.15 WIB, koordinat 8,95 LS-112,48 BT (90 km barat daya Kabupaten Malang, Jatim),” tulisnya.

Di Surabaya, masyarakat langsung panik. Di Jalan Tunjungan, warga di dalam gedung Siola langsung berhamburan keluar. Sementara di Plaza Surabaya, pengunjung berbondong-bondong keluar dari dalam gedung.

Kepala pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan, dari hasil analisis BMKG, gempa bumi itu berlangsung dengan kekuatan 6,1. Episenter atau pusat gempa terletak di koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT.

”Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah selatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, di kedalaman 80 km,” jelas Bambang.

Bambang mengatakan, berdasar lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

”Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault ),” papar Bambang.

Menurut dia, guncangan itu terasa di beberapa daerah Malang. Di antaranya adalah Turen V MMI dan dirasakan semua penduduk, Karangkates, Malang, Blitar IV MMI, Kediri, Trenggalek, Jombang III–IV MMI, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Jogjakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, dan Denpasar III MMI.

”Di Denpasar, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk lewat,” tutur Bambang.

Hal yang sama dirasakan masyarakat Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, dan Banjarnegara II MMI. Getaran dirasakan beberapa orang hingga benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

”Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ucap Bambang.

Bambang menegaskan, dari hasil analisisnya, gempa bumi tidak berpotensi tsunami dan tidak ada aktivitas gempa bumi susulan.

”Hingga Sabtu (10/4) pukul 14.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock ). Gempa tidak berpotensi tsunami,” ujar Bambang.

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.