Gletser Tuni di Bolivia Cair Lebih Cepat dari Prediksi

oleh

[ad_1]

La Paz, IDN Times – Gletser Tuni yang terletak di Pegunungan Andes mengalami penyusutan yang lebih cepat dari prediksi. Bahkan pada tahun ini gletser yang letaknya tak jauh dari Ibukota Bolivia, La Paz tersebut diketahui sudah mencair dan hilang. 

Dugaan mencairnya gletser di Bolivia ini disebabkan perubahan iklim yang melanda wilayah Amerika Selatan. Selain itu hilangnya gletser menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya sumber daya air bagi wilayah La Paz. 

1. Gletser mengalami penyusutan tajam

Gletser Tuni di Bolivia Cair Lebih Cepat dari Prediksi

Sejak hari Selasa (05/01) gletser Tuni yang terdapat di Pegunungan Andes mengalami penyusutan secara drastis. Diketahui bahwa gletser yang terletak hanya 60 km dari Ibukota La Paz tersebut mulai tidak terlihat lagi akibat penyusutan es dengan akselerasi yang begitu cepat, dilansir dari Reuters

Bahkan menurut ilmuwan dari Universidad Mayor de San Andrés yang sudah memantau gletser tersebut mengatakan apabila gletser sudah berkurang drastis hingga hanya seluas 1 km persegi. 

2. Hilang lebih cepat dari prediksi di tahun 2025

Melansir dari Mercopress, sebelumnya gletser diprediksi akan hilang pada tahun 2025 tapi sekarang gletser sudah menunjukkan tanda-tanda segara menghilang. Menurut pakar glasiologi asal UMSA, Dr. Edson Ramírez mengatakan jika, 

“Seluruh sektor ini sebelumnya tertutupi oleh es. Namun kini seluruh bekas gletser hanya tinggal batuan tak berwarna yang terlihat pertama kalinya dalam satu abad”

Meskipun gletser sudah kembali menempati posisinya sejak Zaman Es Kecil yang memunculkan ladang es di seluruh gunung di Pegunungan Andes. Akan tetapi perubahan iklim yang begitu cepat justru membuat proses penyusutannya juga makin cepat. 

Kini hujan lebat dan kekeringan juga semakin umum terjadi sehingga salju di gunung sulit untuk diprediksi. 

3. Picu kelangkaan air di wilayah sekitarnya

Gletser Tuni di Bolivia Cair Lebih Cepat dari Prediksi

Mengutip dari Global Citizen, selama lebih dari dua dekade, gletser Tuni sudah kehilangan sekitar 23 milyar ton es setiap tahunnya karena menningkatnya temperatur dan makin jarangnya hujan salju. Penyebab utama lelehnya gletser adalah meningkatnya emisi gas rumah kaca dan mengancam pasokan air serta produksi pertanian. 

Sementara itu, perubahan iklim juga bersamaan dengan makin tumbuhnya kawasan metropolitan  La Paz. Bahkan El Alto yang merupakan kota tetangga La Paz mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 5 persen setiap tahunnya. Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk kelangkaan air yang ada di La Paz dan sekitarnya.

Di sisi lain, ilmuwan menegaskan bahwa penduduk yang tinggal di sekitar kaki Pegunungan Andes tidak sepenuhnya dari gletser. Namun es tersebut menjadi sumber utama air sungai yang digunakan pengairan dan irigasi serta menyumbang 20 persen sumber air di Kota La Paz, dilansir dari Reuters

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs idntimes.com, klik link disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.