Harga Daging Ayam di Surabaya Mulai Naik

oleh
oleh

[ad_1]

JawaPos.com – Bulan Ramadan telah berjalan separo. Beberapa harga komoditas mulai naik. Daging ayam misalnya. Kamis (29/4) harga 1 kilogram daging ayam di Pasar Tambahrejo mencapai Rp 36 ribu. Naik Rp 5 ribu dari harga sebelumnya.

Kenaikan itu dipicu tingginya harga dari distributor. Pedagang daging ayam Eni Juliati mengatakan, sudah satu minggu distributor menaikkan harga sebesar 50 persen. Tidak ingin rugi, mau tidak mau, Eni pun menaikkan harga jual. Namun, besaran kenaikan harga masih dipertimbangkannya. ’’Naiknya juga bertahap. Dari Rp 30 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Dan sekarang naik menjadi Rp 36 ribu,’’ kata perempuan berusia 59 tahun itu.

Tidak langsung menaikkan harga dalam jumlah besar. Alasannya, pembeli masih sepi. Dalam sehari, Eni hanya berhasil menjual 200 kg daging ayam. Jauh dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah daging ayam yang terjual bisa tiga kali lipatnya.

Begitu juga yang dirasakan Bayu Yuwono. Penurunan pembeli daging ayam dirasakan selama setahun ini. Tepatnya ketika penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sistem pembelajaran daring membuat sekolah tutup. Secara otomatis, kondisi tersebut membuat banyak pedagang tidak bisa berjualan.

Padahal, lanjut Bayu, kebanyakan pelanggannya merupakan pedagang yang berjualan di kantin sekolah. ’’Biasanya, mereka membeli ceker, sayap ayam, dan kulit ayam. Tapi, karena sekolah tutup, banyak pelanggan yang pergi,’’ ujar Bayu.

Agar barang dagangannya tetap laris, pria berusia 39 tahun itu berupaya menekan harga jual di tengah kenaikan harga dari distributor. Jika situasi tersebut tetap terjadi, Bayu memprediksi puncak kenaikan harga daging ayam terjadi pada H-7 Lebaran.

’’Harga bisa mencapai lebih dari Rp 40 ribu,’’ ujarnya.

Berbeda halnya dengan daging sapi. Sampai saat ini harga daging sapi relatif normal. Fatimah, 70, mengatakan, 1 kilogram daging sapi dijual Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu. Itu bergantung pada kualitasnya.

Pedagang daging sapi di Pasar Tambahrejo memutuskan belum menaikkan harga karena melihat sepinya pembeli. ’’Enggak naik aja sehari cuma laku 75 kg. Apalagi harganya dinaikkan. Bisa tambah enggak laku. Beda banget sama tahun lalu. Sehari bisa jual sampai 3 kuintal daging,’’ kata Fatimah.

Kabid Distribusi Dinas Perdagangan (Disperindag) Surabaya Trio Wahyu Bowo mengatakan, kenaikan harga daging ayam telah melewati harga eceran tertinggi (HET). Yaitu, Rp 35 ribu. Agar kenaikan tidak berkelanjutan, operasi pasar segera digelar. Rencananya, operasi pasar dilaksanakan pada H-7 Hari Raya Idul Fitri. Sebanyak delapan pasar akan dicek.

Baca Juga: Sri Mulyani Minta PNS Besar Hati THR Tak Penuh, Toh Juni Gaji 13 Cair

’’Selain sidak bahan komoditas, kami juga akan sidak penjual parsel Lebaran,’’ kata Trio.

Guna meringankan beban masyarakat, pihaknya memaksimalkan penjualan pada operasi pasar. Satu kilogram daging ayam dijual Rp 31 ribu. Sekali operasi pasar, pihaknya menyediakan 50 kilogram daging ayam.

Saksikan video menarik berikut ini:

[ad_2]

Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!

Tentang Penulis: Redaksi

Pimprus
Website media INFOMURNI merupakan website resmi yang berbadan hukum, Berisikan berbagai informasi untuk publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.