[ad_1]
JawaPos.com – Zakiah Aini, 26, penyerang Mabes Polri sempat pamitan ke ibunya beberapa jam sebelum tewas ditembak karena menyerang Mabes Polri. Zakiah Aini berangkat dari rumahnya pada Rabu pagi (31/3) sekitar pukul 08.30 WIB. Zakiah sempat pamit kepada ibunya untuk pergi ke luar rumah sebentar.
“Mah, saya mau keluar sebentar,” kata Zakiah Aini kepada ibunya seperti diceritakan Kasdi, Ketua RT tempat tinggal Zakiah Aini seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Jumat (2/4).
Zakiah Aini saat pamitan kepada ibunya tidak menjelaskan hendak pergi kemana saat hari kejadian itu. Dari pagi hingga sore, tak ada lagi kabar dari Zakiah Aini kepada ibunya. Hingga memasuki waktu Maghrib, keluarga tidak tahu kabar Zakiah Aini.
Karena khawatir, keluarga sempat hendak melaporkan kehilangan Zakiah Aini ke kantor polisi. Namun belum sempat dilaporkan, tak lama usai Sholat Magrib, polisi datang ke rumah orangtua Zakiah mengabarkan yang terjadi di Mabes Polri.
Sementara itu, setelah selesai menjalani autopsi di RS Polri Kramatjati, Kamis dinihari (1/4) sekitar pukul 00.42 WIB, Zakiah Aini dimakamkan keluarganya di Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur.
Diketahui, Zakiah Aini ditembak mati oleh polisi karena dianggap menjadi ancaman ketika memasuki kawasan Mabes Polri, Rabu (31/3). Petugas pemakaman, Japit, tidak hafal siapa saja yang ikut mengantarkan jenazah ketika masuk ke liang lahat. Tetapi dia yakin salah satunya ibu dari Zakiah. “Pastinya sedih, ibunya matanya sampai merah, mukanya sedih,” kata Japit.
Selain anggota keluarga, pemakaman tersebut juga disaksikan sejumlah anggota polisi, anggota TNI, dan Satpol PP. “Ibunya ada, yang lain saya tidak jelas ya, tapi sepertinya keluarganya,” tuturnya.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!