[ad_1]
JawaPos.com – India melaporkan rekor peningkatan kasus harian Covid-19. Hanya dalam 24 jam, kasus Covid-19 di India bertambah 234.692 orang. Itu adalah rekor kenaikan harian kedelapan dalam sembilan hari terakhir.
Total kasus di India kini mencapai hampir 14,5 juta, posisi kedua setelah Amerika Serikat yang telah melaporkan lebih dari 32 juta infeksi. Kematian India akibat Covid-19 naik 1.341 menjadi total 175.649.
Ibu kota India, New Delhi, mencatat 24 ribu kasus virus Korona dalam periode 24 jam. Akibatnya kondisi India kini darurat karena menghadapi kekurangan akut tempat tidur rumah sakit.
Baca Juga: WHO Sebut Varian Covid-19 dari India Kemungkinan Lebih Menular
“Situasinya sangat kritis, mengkhawatirkan. Oksigen kekurangan pasokan,” kata Menteri Utama Arvind Kejriwal seperti dilansir dari Global News, Minggu (18/4).
“Tempat tidur yang dilengkapi dengan suplai oksigen, dan untuk perawatan kritis, terisi dengan cepat,” tambahnya.
New Delhi, yang memberlakukan jam malam akhir pekan, adalah salah satu kota yang paling parah terkena dampaknya di India. Menteri Kesehatan Federal Harsh Vardhan pada hari Sabtu mengatakan 125 juta dosis dosis telah diberikan dan 11,6 juta dosis akan tersedia dalam seminggu. Beberapa pemerintah daerah termasuk di kota New Delhi telah menyuarakan keprihatinan atas kekurangan dan penimbunan obat anti-virus Remdesivir.
Dipicu Pemilu dan Festival Agama
Dalam beberapa pekan terakhir, kritik meningkat atas bagaimana pemerintah federal Perdana Menteri Narendra Modi menangani krisis kesehatan. Krisis Covid-19 saat ini terjadi karena dipicu festival keagamaan dan demonstrasi pemilihan terus berlanjut. Padahal sudah ada laporan kekurangan tempat tidur rumah sakit, tabung oksigen, dan dosis vaksinasi.
Ratusan ribu pertapa dan umat Hindu yang taat berkumpul selama beberapa hari di sepanjang tepi Sungai Gangga untuk festival keagamaan Kumbh Mela. Padahal salah satu pemuka agama Swami Avdheshanand mengimbau umat untuk tidak berkumpul dalam jumlah besar.
“Mereka yang kembali ke Mumbai dari Kumbh Mela harus dikarantina,” kata walikota.
Para ahli telah memperingatkan tentang penyebaran varian penyakit yang lebih menular, terutama selama pertemuan skala besar untuk festival keagamaan dan demonstrasi politik. Lalu ada juga dua aksi unjuk rasa di negara bagian timur Benggala Barat tempat pemungutan suara negara bagian.
Saksikan video menarik berikut ini:
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!