[ad_1]
JawaPos.com–Pendaftaran calon aparatur sipil negara (ASN) 2021 di Kota Surabaya dibuka mulai 30 Juni hingga 14 Juli. Calon peserta dapat melakukan pendaftaran melalui laman resmi milik Badan Kepegawaian Negara (BKN) di alamat https://sscasn.bkn.go.id/.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya Mia Shanti Dewi mengatakan, pada 2021, Pemkot Surabaya menyediakan 1.560 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Rinciannya yakni, CPNS sebanyak 68 formasi yang terdiri atas 51 tenaga kesehatan dan 17 tenaga teknis.
”Sedangkan untuk PPPK, tersedia 1.492 formasi yang terdiri atas tenaga pendidikan 1.405 dan 87 tenaga kesehatan. Jadi tahun ini ada lowongan formasi CPNS dan PPPK,” tuturnya Mia pada Kamis (1/7).
Dia menjelaskan, tahap seleksi pengadaan calon ASN diawali dengan administrasi. Kemudian, seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi bidang (SKB). Seleksi tersebut menggunakan metode computer assisted test (CAT) oleh BKN.
”Metode yang sama juga diterapkan untuk seleksi PPPK non guru dengan menggunakan CAT oleh BKN. Khusus untuk seleksi PPPK guru, pelaksanaannya dilakukan Kemendikbud Ristek,” jelas Mia.
Mia menyebut, semua proses pendaftaran seleksi CPNS dan PPPK dilakukan melalui online di laman https://sscasn.bkn.go.id/. Sedangkan untuk pelaksanaan tes, berlangsung di Gelora Pancasila Surabaya.
”Selama tes, keluarga para pelamar juga dapat menyaksikannya melalui streaming. Jadi selama tes berlangsung bisa dilihat melalui streaming,” ujar Mia.
Dalam pelaksanaan SKD, para pelamar CPNS dan PPPK akan mengikuti tiga macam tes. Terdiri atas tes karakteristik pribadi (TKP), tes wawasan kebangsaan (TWK), dan tes intelegensi umum (TIU). Masing-masing tes ada passing grade atau nilai ambang batas untuk lulus.
”Masing-masing ada passing grade. Artinya, TIU, TWK dan TKP ini nanti ada nilai ambang batas untuk lulus harus berapa. Kalau salah satu tes tidak melewati passing grade, tidak lolos,” jelas Mia.
Sementara itu, sebelum pelaksanaan tes yang berlangsung di Gelora Pancasila, calon pelamar CPNS dan PPPK harus melampirkan surat keterangan hasil pemeriksaan rapid antigen atau swab PCR. Surat keterangan itu dilampirkan sehari sebelum jadwal pelaksanaan tes.
”Apabila hasilnya positif, jadwal tes calon peserta akan ditunda. Peserta akan diberikan kesempatan mengikuti tes di luar jadwal pelaksanaan,” kata Mia.
Mia menyatakan, selama pelaksanaan tes akan diberlakukan protokol kesehatan ketat. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, pemeriksaan suhu, dan ruangan khusus bagi calon peserta yang suhu tubuhnya tinggi.
”Untuk alurnya juga kita buat tidak akan menumpuk antara yang masuk dan keluar. Kita juga siapkan petugas di lokasi agar para pelamar tidak bergerombol,” ujar Mia.
Menurut Mia, per hari tes akan terbagi menjadi 3 sesi. Itu dilakukan agar ada jeda waktu lebih lama antara peserta sesi pertama dan selanjutnya. Sehingga, diharapkan tidak terjadi penumpukan.
”Jadi peserta sesi pertama sudah pulang semua dilanjutkan peserta sesi selanjutnya. Sehingga tidak terjadi penumpukan,” papar Mia.
Mia menambahkan, proses penerimaan CPNS dan CPPPK Pemkot Surabaya tahun ini dilaksanakan secara terbuka, transparan, dan tidak dipungut biaya apapun atau gratis. Karena itu, apabila ada pihak atau oknum yang menawarkan jasa dengan menjanjikan dapat diterima sebagai CPNS atau PPPK dengan menerima imbalan tertentu, perbuatan tersebut adalah penipuan.
”Jadi siapapun yang menjanjikan dapat diterima CPNS atau PPPK dengan imbalan tertentu, saya pastikan itu adalah penipuan. Panitia tidak bertanggung jawab atas perbuatan pihak atau oknum tersebut,” ucap Mia.
[ad_2]
Sumber: Berita ini telah tayang di situs jawapos.com, klik link disini!